Rancang Bangun Alat Pemeriksa Kondisi Vital Pasien pada Ruang Isolasi Menggunakan Internet of Things
Abstract
Penyakit menular merupakan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme,
seperti virus, bakteri, parasit atau jamur dan dapat berpindah ke orang lain.
Penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian membutuhkan ruang isolasi
sebagai media penyembuhan pasien. Pemantauan kondisi pasien di ruang isolasi
masih menggunakan alat medis yang dimonitor dari dekat pasien sehingga
terdapat kemungkinan penyakit tersebut menular dari pasien yang sedang sakit ke
tenaga kesehatan. Dibutuhkan alat untuk memantau kondisi pasien dari luar
ruangan isolasi. Kondisi pasien pada ruang isolasi dapat dimonitor dengan metode
pemeriksaan tanda-tanda vital tubuh yang terdiri dari denyut nadi, saturasi
oksigen, suhu tubuh dan laju pernafasan. Tanda-tanda vital tubuh memiliki batas
normal pada tiap parameter yang berbeda-beda setiap orang karena dipengaruhi
oleh kondisi fisik, usia dan jenis kelamin.
Pada penelitian ini, pemeriksaan kondisi vital dilakukan dengan menggunakan
sensor MAX30100 pulseoximeter dan sensor temperatur DS18B20 yang sudah
dikalibrasi dengan termometer digital omron. Hasil pengukuran sensor yang
dibandingkan dengan alat komersil memiliki rata-rata eror pengukuran, yaitu
1.37% pada denyut jantung, 1.09% saturasi oksigen dan 0.33% suhu tubuh.
Pengujian eror tersebut dilakukan pada posisi duduk. Pada penelitian ini juga
dilakukan pengujian pengaruh posisi pengukuran pada tanda vital tubuh dengan
membandingkan pada posisi fowler’s dan berbaring yang menghasilkan eror
pengukuran denyut nadi, saturasi oksigen dan suhu tubuh pada posisi fowler’s dan
berbaring sebesar 1,5%, 0,27%, 0,15% dan 1,38%, 0,31%, 0,26%. Eror tersebut
berada dibawah batas toleransi yang ditetapkan Balai Pengaman Fasilitas
Kesehatan sebesar <5%. Pengukuran denyut nadi yang mendapat pengaruh dari
posisi pada saat pengukuran.