dc.description.abstract | Banjir adalah bencana alam dengan jumlah kejadian paling tinggi di Indonesia, sehingga kegiatan penanggulangan bencana. Kegiatan tersebut berupa memetakan area terdampak bencana menggunakan kombinasi kendaraan darat dan drone. Simulasi diskrit diimplementasikan pada permasalahan ini guna mengatasi banyaknya variabel uncertain yang mempengaruhi pemetaan. Model simulasi eksisting untuk rute pemetaan area terdampak bencana pada studi kasus di Kota Bekasi dijalankan selama 24 jam dengan drone sebagai entitas yang melakukan pemetaan dan kendaraan darat bertugas membantu mobilisasi drone. Pada model simulasi eksisting, drone belum dapat memetakan seluruh area terdampak. Oleh karena itu, usulan perbaikan dilakukan menggunakan simulasi optimasi dimana simulasi dijalankan selama 20 jam dan 16 jam. Proses ini bertujuan untuk meminimasi rata-rata waktu pemetaan oleh drone dan menentukan jumlah kendaraan darat paling optimal. Berdasarkan hasil simulasi optimasi terhadap model eksisting dan model usulan, didapatkan waktu simulasi pemetaan yang optimal selama 16 jam dengan 7 kendaraan dibutuhkan. Rata-rata waktu drone di dalam sistem untuk drone 1 hingga drone 7 secara berturut-turut yaitu 552.342 menit, 433.094 menit, 541.267 menit, 451.612 menit, 482.905 menit, 413.734 menit, dan 235.817 menit. | en_US |