dc.description.abstract | Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Pada saat ini nikel banyak digunakan pada industri otomotif dan industri baterai. Kebutuhan akan nikel cenderung meningkat setiap tahun. Lahan bekas pertambangan yang masih mengandung nikel yang tidak dapat di ambil dengan cara konvensional mendorong cara baru untuk mengekstrak nikel. Salah satu cara yang dapat di lakukan ialah mengekstrak nikel menggunakan tanaman Alyssum Murale. Pabrik ekstraksi nikel dari tanaman Alyssum Murale ini direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dan 24 jam/hari dengan kapasitas produksi nikel sebanyak 1000 ton/tahun. Proses yang digunakan adalah ekstraksi solven dengan kebutuhan bahan baku Alyssum Murale sebanyak 94089,6 ton/tahun. Secara umum, tahapan proses produksi nikel adalah sebagai berikut: 1) Pengeringan Alyssum Murale. 2) Pembuatan leachate dengan mengontakkan Alyssum Murale dengan 0.5 H2SO4. 3) Ekstraksi Nikel yang terdapat pada leachate dengan SX Solution. 4) Ekstraksi kandungan nikel pada SX Solution dengan 0.031M H2SO4. Selain Nikel, proses ini juga menghasilkan FeSO4.H2O sebanyak 540.26 ton/tahun dan MgSO4.7H2O sebanyak 5797.32 ton/tahun. Sebagai penunjang, unit utilitas menyuplai kebutuhan air sebanyak 4067.344 kg/jam. Steam sebanyak 175895 kg/jam, udara tekan sebanyak 15905.845 kg/jam dan listrik 2247.8 hp. Pabrik ini didirikan di Sorowako seluah 5 Ha dengan jumlah pekerja 156 orang. Analisi kelayakan menunjukkan; Total modal investasi Rp 611,584,935,241.92. Biaya produksi Rp 440,915,959,717. Hasil Penjualan/tahun Rp 638.132.768.350. Keuntungan setelah pajak Rp 147,912,606,475. Return of Investment (ROI) 24.18%. Pay Out Time (POT) 4 tahun. Break Even Point (BEP) 23.64%. Shutdown Point (SDP) 9.37%. Discounted Cash Flow (DCF) 31%. | en_US |