PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI KARTU PERDANA MENGGUNAKAN METODE CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) (STUDI KASUS : PT. XL AXIATA TBK)
Abstract
PT. XL Axiata Tbk (EXCL) merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan layanan telekomunikasi atau layanan multimedia dan layanan internet. Selain itu, PT XL Axiata Tbk juga menyediakan produknya seperti kartu perdana XL yang akan dikirimkan dari suatu Dealer ke setiap retail outlet yang telah ditentukan. Kegiatan utama yang ada di Dealer XL Axiata Tbk di Jakarta Selatan tidak hanya melakukan pendistribusian produk XL seperti kartu perdana namun juga memantau penjualan/sales pada setiap retail outlet dengan KPI yang telah ditentukan. Dalam melakukan pendistribusian produk, PT XL Axiata menggunakan kendaraan roda dua yang akan diantar oleh seorang canvasser dengan kapasitas yang telah ditentukan. Sehingga pada penelitian ini, dilakukan penentuan rute distribusi kartu perdana menggunakan metode Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) dengan tujuan minimasi jarak tempuh, waktu, dan biaya. Pengumpulan data dilakukan selama menjalani kerja praktik di Dealer XL Axiata Jakarta Selatan selama 68 hari, dan pengolahan data dilakukan dengan bantuan Geographic Information System (GIS). Diketahui, Dealer XL Axiata Jakarta Selatan memiliki total Retail Outlet yang berperan sebagai titik demand adalah sebanyak 1362 retail outlet yang tersebar di Jakarta Selatan dengan jumlah canvasser yang bekerja dalam melakukan pendistribusian adalah sebanyak 26 canvasser. Masing – masing canvasser memiliki tanggung jawab terhadap kurang lebih 60 retail outlet yang ditentukan berdasarkan kecamatan. Diketahui berdasarkan data yang diperoleh, jumlah retail outlet terbanyak adalah pada Kecamatan Pesanggrahan yaitu sebanyak 60 retail outlet. Data demand untuk setiap retail outlet didapatkan dari data penjualan periode Juni yang diperoleh dari Dealer XL Axiata. Diketahui canvasser melakukan distribusi produk selama 6 hari kerja dalam satu minggu ke 60 retail outlet, sehingga demand ditentukan berdasarkan penjualan dalam satu minggu pertama untuk setiap retail outlet. Apabila terdapat titik demand yang melebihi kapasitas dari seorang canvasser maka seorang canvasser hanya dapat melayani sebanyak produk yang dibawa dan sesuai dengan permintaan retail outlet dan sisa demand akan dilakukan backup oleh SuperVisor (SPV) yang memiliki kapasitas lebih besar. Dari pengolahan data yang dilakukan, didapatkan seorang canvasser memiliki kapasitas produk sebanyak 522 produk, dan SuperVisor (SPV) memiliki kapasitas produk sebanyak 1743 produk.Kapasitas tersebut didapatkan dari perhitungan harga satuan unit produk XL dengan limit kapasitas masing – masing canvasser dan SuperVisor (SPV). Setelah data diolah dan disimpan menggunakan aplikasi ArcGIS, diketahui terdapat 2 retail outlet yang tidak valid sehingga total retail outlet yang diolah pada penelitian ini adalah 58 retail outlet. Setelah melakukan pengolahan data pada network analyst, didapatkan 6 rute distribusi yang dapat digunakan pada kecamatan Pesanggrahan dengan rata – rata jarak tempuh adalah 17.254 km. Enam rute yang terbentuk dapat digunakan selama 6 hari kerja untuk mencapai target yaitu seorang canvasser harus mengunjungi 58 retail outlet selama 6 hari. Rute yang didapatkan pada penelitian ini, dapat digunakan pada kondisi ketika titik demand harus dilakukan backup oleh SuperVisor (SPV) ataupun tanpa backup oleh SuperVisor (SPV).
Kata kunci : Capacitated Vehicle Routing Problem, Penentuan Rute, ArcGIS