ANALISIS HARGA SAHAM WAJAR MENGGUNAKAN DIVIDEND DISCOUNT MODEL, PRICE TO EARNING RATIO, DAN PRICE TO BOOK VALUE (STUDI KASUS TERHADAP SAHAM LQ-45 2018-2020)
Abstract
Seiring waktu, perkembangan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya investasi sudah semakin meningkat. Investasi merupakan sebuah usaha dimana sesesorang memilih untuk menahan konsumsi pada saat sekarang ini agar dapat disimpan dalam bentuk aset yang produktif dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan untuk beberapa tahun yang akan datang. Salah satu jenis dari instrument investasi yang saat ini banyak diminati dan popular di kalangan masyarakat, dan yang diperjualbelikan di pasar modal adalah Investasi saham. Dalam membuat keputusan investasi, investor membutuhkan analisis valuasi (penilaian) harga emiten yang akan dipilih sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan dan risiko dapat diminimalkan. Penilaian saham dapat dilakukan dengan dua pendekatan salah satunya dengan analisis fundamental. Dalam penelitian ini untuk menghitung nilai wajar saham penulis menggunakan metode Price to Earning Ratio, Dividend Discount Model, dan Price to Book Value. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai intrinsik pada saham, pengambilan keputusan investasi yang tepat setelah kondisi nilai instrinsik kita ketahui dan untuk mengetahui pendekatan penilaian saham mana yang lebih akurat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif, obyek penelitian ini Perusahaan perusahaan yang tergolong LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil akhir dengan menggunakan ketiga metode tersebut menunjukkan bahwa sampel penelitian menunjukkan posisi yang berbeda. Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan metode pendekatan DDM terdapat 6 saham perusahaan LQ-45 yang mengalami undervalue, yaitu ANTM, ASII, BBCA, BBNI, SMGR, dan UNTR. Untuk pendekatan PBV seluruh saham LQ-45 mengalami correctly value atau harga saham yang ada di pasar sama dengan harga intrinsiknya. Dan dengan menggunakan pendekatan PER terdapat 6 saham perusahaan LQ-45 yang mengalami undervalue, yaitu ANTM, ASII, BBCA, BBNI, SMGR, dan UNTR. Keputusan investasi yang tepat untuk saham-saham yang termasuk undervalue seperti ANTM adalah membeli saham-saham tersebut bagi calon investor dan menahan (hold) saham tersebut bagi investor yang sudah memiliki saham tersebut. Untuk saham-saham yang dinilai overvalue keputusan investasi yang tepat adalah tidak membeli saham tersebut bagi calon investor dan menjual sahamnya bagi investor yang memiliki saham tersebut.