Show simple item record

dc.date.accessioned2022-03-17T09:55:58Z
dc.date.available2022-03-17T09:55:58Z
dc.date.issued2022-03-17
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/5766
dc.description.abstractPerkembangan industri film Korea Selatan tidak terlepas dari kebijakan budayanya. Perekonomian Korea Selatan yang awalnya fokus pada industri manufaktur kini mulai beralih pada industri budaya. Dilatarbelakangi oleh krisis industri manufaktur, maka Busan International Film Festival (BIFF) muncul sebagai festival film untuk mendorong kepentingan nasional Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan BIFF berpotensi digunakan sebagai instrumen diplomasi budaya Korea Selatan. Konsep yang digunakan penulis ialah konsep diplomasi budaya. Penulis menggunakan metode kualitatif dari data sekunder. Data yang didapatkan, diperoleh melalui studi kepustakaan melalui dokumen dan literatur yang relevan dengan penelitian seperti buku, jurnal, surat kabar dan media lain seperti internet maupun website resmi yang membahas mengenai diplomasi budaya, Festival Internasional Film Busan, perkembangan kebijakan budaya Korea Selatan, serta perkembangan industri film Korea Selatan. Hasilnya adalah BIFF berpotensi menjadi instrumen diplomasi budaya Korea Selatan setelah melalui analisis menggunakan variabel diplomasi budaya yaitu sejarah, fungsi, peran, dan tujuan. BIFF sebagai wadah propaganda budaya Korea Selatan yang digunakan untuk membangun citra internasionalnya memberi keuntungan pada ekonomi dan budaya Korea Selatan. Selain itu, BIFF juga turut mendukung kebijakan luar negeri Korea Selatan melalui program-program utamanya seperti New Currents dan A Window on Asian Cinema, serta turut mempromosikan kepentingan nasional Korea Selatan.en_US
dc.titleEVENT BUDAYA SEBAGAI INSTRUMEN DIPLOMASI BUDAYA : STUDI KASUS BUSAN INTERNATIONAL FILM FESTIVALen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record