dc.description.abstract | Sistem perpipaan merupakan komponen yang terpenting dalam industri minyak dan gas karena pipa dikenal lebih aman dan efisien, namun dalam sistem perpipaan juga tidak lepas dari masalah kerusakan, salah satu masalah yang sering terjadi adalah kebocoran atau retak. Penelitian ini tentang perhitungan faktor intensitas tegangan (SIF) sebagai parameter kegagalan untuk menetukan apakah suatu konfigurasi retak pada suatu komponen pipa akan mudah merambat atau tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh variasi nilai (a/c), variasi nilai (a/t), variasi posisi sudut inklinasi dan pengaruh lokasi arah retak terhadap nilai faktor intensitas tegangan (SIF) pipa API 5L Grade X56. Metode yang dilakukan untuk menghitung nilai faktor intensitas tegangan (SIF) pada pipa API 5L Grade X56 dilakukan dengan simulasi Finite Element Method (FEM) menggunakan perangkat lunak ANSYS® Workbench 2020 R2. Model pipa API 5L Grade X56 dengan retak permukaan pada dinding dalam yang dikenai pembebanan momen lengkung (bending moment) dengan berbagai geometri retak dan posisi arah retak yang disimulasikan. Titik pusat pembebanan pada arah jam 12.00, dengan Rasio retak (a/c) divariasikan sebesar 0.5, 1, dan 1.5; rasio kedalaman retak (a/t) divariasikan sebesar 0.1, 0.15 dan 0.2; Posisi sudut inklinasi retak (α) divariasikan sebesar 0°, 45°, dan 90°; Posisi arah retak divariasikan pada arah jam 12.00, jam 01.30, dan jam 03.00; rasio nilai LCR dan pembebanan yang konstan yaitu sebesar 0,25a dan 50 Mpa.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh variasi nilai a/c, a/t yang sama yaitu semakin besar nilai (a/c) atau (a/t) yang diberikan maka hasil nilai faktor intensitas tegangan (SIF) yang didapat akan semakin besar, hal tersebut terjadi pada Mode 1, Mode II, dan Mode III. Posisi sudut inklinasi juga mempengaruhi nilai faktor intensitas tegangan (SIF) yang didapat, dimana nilai SIF Mode I tertinggi berada pada sudut inklinasi (α) = 90° sebesar 0,5998 dan nilai SIF terendah pada sudut inklinasi (α) = 0° dengan nilai mendekati nol. Perbedaan posisi arah retak sangat berpengaruh terhadap nilai normalisasi SIF yang akan didapatkan, semakin dekat posisi retak dengan titik pusat pembebanan maka nilai SIF yang didapatkan akan semakin besardan menyebabkan proses perambatan retak pada posisi tersebut semakin cepat. | en_US |