dc.description.abstract | Kapitalisme membawa produksi MNC fast fashion dari negara core ke negara dengan konotasi sebagai negara yang masih berkembang. Hal ini dilakukan karena negara berkembang memiliki tenaga buruh yang relatif murah, misalnya India. Dikategorikan sebagai negara periphery, H&M yang merupakan perusahaan multinasional dari Swedia, menjadikan negara ini sebagai rumah produksi. Di India, industri tekstil merupakan salah satu segmen utama ekonomi dan sumber pendapatan devisa terbesar bagi negaranya. Dengan keterbukaan kebijakan negara dan upah buruh yang rendah, membuat adanya ekspansi dari H&M terhadap India melalui sistem subkontrak. Di sisi lain, dalam bersaing di pasar global, India telah menurunkan biaya produksinya melalui sistem subkontrak yang diterapkan oleh para buruh. Melalui metode kualitatif dengan berlandaskan teori ketergantungan dan teori sistem dunia, membawa tulisan ini pada analisis untuk melihat alasan H&M dapat melakukan tindakan eksploitasi terhadap pekerja garmen di India. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya akibat dari struktur hubungan antara negara core dan periphery. Selain itu, hal ini juga menghasilkan adanya ketergantungan antara para kaum elit India dengan H&M. Situasi tersebut tidak sebanding dengan kesejahteraan para buruh yang bekerja di dalamnya karena terdapat beberapa pelanggaran HAM seperti diskriminasi dan eksploitasi terhadap para buruh di India. | en_US |