dc.description.abstract | ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) mengeluarkan berbagai langkah dan kebijakan untuk menjadi negara maju dan untuk menjadi salah satu kawasan dengan ekonomi terbesar di dunia. Kebijakan tersebut meliputi strategi peningkatan PDB per kapita, kebijakan bidang energi, kebijakan investasi, dan kebijakan keuangan. Selain berhasil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya, aktivitas ekonomi yang meningkat juga mendorong penggunaan energi yang berasal dari energi fosil terutama batu bara dan minyak bumi. Penggunaan energi yang berasal dari batu bara dan minyak bumi tersebut berimplikasi pada semakin banyaknya emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan ke lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Generalized Method of Moment (GMM). Kemudian dilakukan uji Pooled Least Square (PLS) untuk mengetahui kebiasan model, uji Arellano-Bond untuk melihat konsistensi nilai estimator dari koefisien model, dan uji Hansen untuk menunjukkan validitas dengan hipotesis. Hasil estimasi menunjukkan bahwa peningkatan variabel PDB per kapita dan variabel net foreign direct investment berpengaruh signifikan dalam menurunkan emisi CO2 di ASEAN-5. Sedangkan peningkatan variabel konsumsi energi minyak bumi dan konsumsi energi batu bara berpengaruh signifikan terhadap peningkatan emisi CO2 di ASEAN-5 serta variabel broad money growth tidak berpengaruh terhadap peningkatan emisi CO2 di ASEAN-5. | en_US |