Studi Kelayakan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dari Prespektif Sosial dengan Metode Social Life Cycle Assessment (S-LCA) (Studi Kasus : TPST Bantargebang, Jawa Barat)
Abstract
Penelitian ini berisi tentang studi kelayakan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dari prespektif sosial dengan metode Social Life Cycle Assessment (S-LCA). Tujuan dari penelitian adalah menganalisis input dan output yang relevan dari evaluasi TPST Bantargebang dan menginterpretasikan dampak sosial dari sistem pengolahan sampah di TPST Bantargebang. Bentuk penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif-kualitatif. Data ini didapat dengan cara observasi lapangan, wawancara, dan kuesioner. Metode penelitian yang digunakan adalah Social Life Cycle Assessment (S-LCA). Pengambilan responden kuesioner didapatkan total 160 responden. Responden diambil dari beberapa stakeholder yaitu workers, value chain actors, society, local community, dan consumers. Responden mengisi kuesioner untuk memberikan perspektif stakeholder secara relevan dengan mengacu pada subkategori dampak sosial S-LCA. responden diminta memberikan nilai untuk indikator menggunakan skala tipe Likert empat poin. Indikator tersebut dinyatakan dalam bentuk pertanyaan dengan responden mampu menjawab 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Setuju, dan 4 = Sangat Setuju. Hasil dari penelitian adalah dampak sosial dari sistem pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang masih layak dengan adanya beberapa perbaikan agar memperoleh dampak sosial positif di semua Stakeholder. TPST Bantargebang pada saat ini masih memberikan dampak sosial positif. Dampak sosial negatif yang masih dirasakan oleh sebagian Stakeholder perlu menjadi fokus dari TPST Bantargebang untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap semua Stakeholder terkait, mulai dari Worker, Value Chain Actors, Society, Local Community, dan Consumers. Hasil ini dapat menunjukkan bahwa TPST Bantargebang masih layak.