Show simple item record

dc.contributor.authorIhsan, Muhammad Alghifari
dc.date.accessioned2022-03-22T03:36:49Z
dc.date.available2022-03-22T03:36:49Z
dc.date.issued2022-03-09
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/6017
dc.description.abstractSeiring dengan perkembangan dan pertumbuhan dari Cina di sektor ekonomi dan militer, Amerika Serikat (AS) dengan status hegemoni berusaha untuk mempertahankan status tersebut. Konflik Laut Cina Selatan (LCS) menjadi salah satu fenomena yang difokuskan oleh kedua negara untuk saling mengkonsolidasi kekuatan, baik dari sektor ekonomi maupun militer. Dengan potensi yang dimiliki oleh Laut Cina Selatan (LCS), yakni Sumber Daya Alam (SDA) yang terkandung di dalam lautan, jalur perdagangan maritim strategis, dan lain-lain, membuat Laut Cina Selatan menjadi ajang kontestasi antara dua kekuatan besar. Amerika Serikat (AS) menilai bahwa perilaku Cina atas Laut Cina Selatan (LCS) dapat menimbulkan ancaman untuk status hegemon dari AS. Upaya perimbangan kekuatan yang dilakukan oleh AS kepada Cina merupakan salah satu bentuk untuk menjaga status quo di LCS. Pasca terpilihnya Presiden Joe Biden, AS berusaha untuk memberikan fokus lebih untuk konflik Laut Cina Selatan, karena dinilai telah mengganggu kebebasan bernavigasi di laut bebas di LCS. Selain itu, diketahui juga bahwa kepentingan nasional dari AS atas Laut Cina Selatan adalah akses dan stabilitas. Dalam kajian ini, penulis berusaha untuk mengungkap bagaimana upaya Amerika Serikat dalam melakukan perimbangan kekuatan dari Cina dalam fenomena konflik Laut Cina Selatan untuk mengamankan kepentingan nasional dari masing-masing negara. Penelitian ini akan menggunakan paradigma neorealisme dan teori perimbangan kekuatan yang berfokus kepada upaya AS untuk melakukan perimbangan kekuatan kepada Cina dan berakhir kepada berhasilkah AS untuk membendung pertumbuhan kekuatan Cina di konflik Laut Cina Selatan serta penggunaan pendekatan strategi anti access warfare yang digunakan oleh AS. Analisis pada tulisan ini menyimpulkan bahwa upaya AS dalam melakukan perimbangan kekuatan dengan Cina merupakan sebuah bentuk konsolidasi kekuatan dengan tujuan membendung kekuatan Cina di Kawasan Indo Pasifik dalam pendekatan teori perimbangan kekuatan. Serta, penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode pengumpulan data berbasis kualitatif melalui beberapa dokumen terdahulu, seperti jurnal, buku, situs pemerintahan yang terverikasi validitasnya untuk digunakan sebagai bahan pembanding dan evaluasi terhadap penelitian yang dilakukan.en_US
dc.subjectAmerika Serikat, Cina, Teori Perimbangan Kekuatan, Anti-Access Warfare, Status Quo, Joe Bidenen_US
dc.titleUpaya Perimbangan Kekuatan Amerika Serikat dari Cina dalam Studi Kasus Laut Cina Selatan pada Awal Masa Pemerintahan Presiden Joe Biden Tahun 2021-2022en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record