PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER (DME) DARI METANOL DENGAN KAPASITAS 110.000 TPA
Date
2022Author
Putri, Maria Tabasha Canti
Yudistira, Andika
Rupaddatu, Dhea Saphira
Metadata
Show full item recordAbstract
Prarancangan pabarik Dimetil Eter dari Metanol dengan kapasitas 110.000 ton per tahun ini akan di bangun di daerah bontang lebih tepatnya di daerah Guntung, Kecamatan Bontang, Kalimantan Timur dengan luas 26.250 m2. Bahan baku pengolahan pabrik ini merupakan Metanol yang diambil dari PT.Kaltim Metanol Industri, Kalimantan Timur. Pabrik ini dirancang untuk beroperasi selama 330 hari dengan total 164 pekerja.
Proses pembuatan Dimetil Eter ini dimulai dengan merubah fasa Metanol menjadi gas dengan Vaporizer (VP-01) dan menaikan temperatur nya untuk di proses dalam Reaktor Fixed Bed Multi-Tube (R-01). Hasil dari R-01 menambah Dimetil Eter dengan konversi 0,8129 menggunakan katalis Silika Alumina. Hasil keluaran R-01 berada pada temperatur 291 C dan tekanan 0,3969 atm. Tekanan tersebut dinaikan ke 7,9 atm dengan Kompresor (C-01) untuk dimasukkan ke Menara Distillasi 1 (MD-01) agar memisahkan DME dari Metanol dan Air.
Produk atas dari MD-01 ialah DME dengan kemurnian 96,85% yang dialirkan ke Tangki Penyimpanan 2 (T-02) dan Metanol air pada produk bawah. Hasil Produk bawah tersebut dialirkan ke Menara Distillasi (MD-02) agar memisahkan Metanol dari Air. Metanol yang terdapat dalam produk atas akan diregenerasi kembali, sedangkan air pada produk bawah akan ditujukan ke pengolahan limbah dengan pemisahan menggunakan metode activated sludge.
Kebutuhan utilitas untuk air sekitar 571.967,785 kg/jam yang diambil dari Sungai Guntung, Bontang. Untuk kebutuhan listrik sekitar 1027,2026 kW yang disuplai dari PLN. Kebutuhan bahan bakar pada pabrik ini sekitar 5.158,458 kg/jam. Kebutuhan udara tekan sejumlah 53,592 m3/jam yang digunakan untuk 29 alat kontrol.
Investasi modal tetap pabrik ini sebesar Rp966.018.245.838,33 dan modal kerja sebesar Rp807.885.119.748,28 keuntungan sebelum pajak sebesar Rp346.637.446.845 keuntungan setelah pajak Rp259.978.085.134. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi dari pabrik ini diperoleh persentase Break Even Point (BEP) 10,60%, Shut Down Point (SDP) 8,50% dan Discounted cash flow (DCFRR) sebesar 21,25%. Sementara itu, Return on Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 35,88% dan ROI sesudah pajak sebesar 26,91%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 2,787 (3 tahun) dan POT sesudah pajak sebesar 3,716 (4 tahun). Dari tinjauan ekonomi tersebut, maka dapat disimpulkan pabrik dimetil eter dengan kapasitas 110.000 TPA menarik untuk didirikan.