Kinerja Foreign Direct Investment (FDI) Cina Terhadap Keamanan Energi Listrik Indonesia: Studi Kasus Program 35 GW 2015-2019

Abstract

Energi listrik memiliki peranan penting dalam memenuhi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sehingga akses terhadap energi listrik harus dapat dipenuhi oleh pemerintah Indonesia. Namun, masih terdapat beberapa wilayah yang belum mendapatkan akses terhadap energi listrik terutama di wilayah Indonesia bagian timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Oleh karena itu, Indonesia berupaya meningkatkan keamanan energi listrik melalui Program 35 GW dan mengundang berbagai investor dari luar negeri yang salah satunya adalah Cina. Untuk menyusun penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang didukung dengan discourse analysis dan teori Kerja sama Internasional yang telah disusun dalam suatu kerangka pemikiran. Dalam hal ini, penulis akan menganalisis bagaimana peran FDI Cina terhadap keamanan energi listrik dan mengidentifikasi agenda politik Cina dalam studi kasus Program 35 GW dari tahun 2015-2019. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran FDI Cina terhadap keamanan energi listrik di Indonesia dalam Program 35 GW pada tahun 2015-2019 tidak terlalu dominan yang dibuktikan dengan tiga pembangkit listrik yang beroperasi pada tahun 2019 dengan total kapasitas sebesar 1.430 MW. Adapun agenda politik Cina dalam Program 35 GW yaitu untuk menjadi global leader melalui China Rejuvenation dengan menerapkan instrumen soft power berupa investasi di bidang infrastruktur di berbagai negara dan memenuhi kebutuhan sumber daya berupa batubara yang di ekspor oleh supplier Indonesia yang ikut terlibat dalam proyek pembangunan PLTU di Program 35 GW.