Implementasi 5S Untuk Mengurangi Waste Pada Aktivitas Pergudangan (Studi Kasus: PT. Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 1)
Abstract
Gudang PT Kimia Farma Trading and Distribution Jakarta 1 masih belum
menerapkan konsep pergudangan yang baik, banyak sekali masalah yang terjadi
disetiap aktivitas pergudangan, seperti gudang yang berantakan. produk yang tidak
terorganisir dengan baik, waktu order picking yang lama, dan lainnya. Salah satu
metode yang digunakan untuk mengorganisir gudang adalah metode 5S. 5S adalah
metode untuk mengurangi pemborosan dengan 5 langkah yaitu seiri, seiton, seiso,
seiketsu, dan shitsuke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi waste
atau pemborosan pada gudang tersebut dengan cara mengetahui kondisi aktual
gudang, merancang proses implementasi metode 5S, mendapatkan hasil kondisi
gudang setelah implementasi metode 5S, dan mendapatkan hasil peningkatan
produktivitas pada gudang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode 5S, kuesioner, dan uji t sampel berpasangan. Hasil yang didapatkan dari
penelitian ini adalah perbandingan kondisi gudang sebelum dan sesudah
implementasi metode 5S pada setiap faktor 5S. Mendapatkan perbandingan
produktivitas gudang sebelum dan setelah implementasi metode 5S yaitu rata-rata
waktu order picking dari sebelumnya 5,03 menit menjadi 3,62 menit setelah
implementasi 5S. Selanjutnya mendapatkan nilai check sheet penilaian metode 5S,
pada awalnya nilai metode 5S adalah 42 poin, setelah dilakukan implementasi
metode 5S menjadi 127 poin. Hasil dari implementasi mendapatkan respon dan
saran dari perusahaan bahwa metode 5S sangat membantu dalam mengurangi
pemborosan dan meningkatkan produktivitas, tetapi metode ini memerlukan waktu
tambahan dan pengawasan yang baik, sehingga terkadang aktivitas tidak selalu
dilakukan.