dc.description | Berdasarkan data PUSLITBANG Teknologi Ketenagalistrikan, EBT dan Konversi Energi. Kecepatan angin didapatkan sebesar 6 – 8 m/s di onshore terjadi di pesisir selatan pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Maluku, dan NTT. Pada offshore didapatkan kecepatan angin 8 m/s di daerah Offshore Banten, Sukabumi, Kupang, Pulau Wetar, dan kabupaten Jeneponto [6]. Penetapan kecepatan angin 12 m/s merupakan kecepatan angin maksimum yang dapat di gunakan pada airfoil perancangan dan dapat dijadikan reverensi untuk daerah yang memiliki potensi angin serupa, tetapi pada kondisi lapangan kecepatan angin berada pada rentang 1-8 m/s dan masih bisa memperoleh daya.
Tipe turbin angin yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) menggunakan banyak bilah merupakan tiga buah. Pada bilah ini mempunyai lebar chord 0,12 m dan panjang jari-jari keseluruhan 0,8 m. Daya aporisma yang didapatkan oleh generator TSD-500 adalah 500 Watt. Kecepatan angin yang pada input dalam penelitian kali ini merupakan 12 m/s menjadi patokan maksimal pada perolehan daya 500 watt.
Pada penelitian ini, menggunakan airfoil EPPLER 748 sebagaimana telah dijabarkan pada BAB 3. Pada airfoil tersebut memiliki karakterisktik di mana Max Thickness sebesar 19,7% dari 27,4% chord dan Max Chamber sebesar 4,6% dari 54,9% chord. Apabila lebar chord 0,12 m maka maximum thickness pada airfoil EPPLER 748 adalah 0,00876 m, dan maximum chamber 0,00492 m.
Pengujian lapangan dilakukan dalam TSD-500 pada PT.Lentera Bumi Nusantara yang beralamat pada Jalan. Raya Ciheras, Kp. Sindang Asih RT. 02/02 Dusun Lembur Tengah, Desa Ciheras Kec. Cipatujah, Tasikmalaya. Pengujian memakai Menara wind Turbin angka 9 menggunakan ketinggian lima meter ditambah menggunakan ketinggian penyangga yang dianggap monopole menggunakan ketinggian dua meter, maka total keseluruhan ketinggian bilah merupakan 7 meter. | en_US |
dc.description.abstract | Ikhwanda Ade Yusuf. 102218046. Mengangkat judul “Rancang Bangun Bilah Taperless Dengan Airfoil Eppler 748 Pada Turbin Angin Sumbu Horizontal Skala Mikro”. Perancangan penelitian ini tentang pemanfaatan energi angin sebagai sumber pembangkit energi listrik dapat menjadi solusi atas keterbatasan pasokan energi fosil dan mengurangi pencemaran lingkungan. Turbin angin skala mikro banyak dipilih karena nilai investasi dan biaya operasionalnya relatif lebih murah serta teknologi yang digunakan mudah dikuasai. Sudu merupakan salah satu komponen turbin angin yang berfungsi mengubah energi angin menjadi energi mekanik. Dari hal tersebut untuk mendapatkan tujuan daya aktual terhadap kecepatan angin yang diperoleh dari hasil uji lapangan pada turbine angin TSD- 500 watt menggunakan airfoil EPPLER 748. Dalam perancangan memerlukan aspek penting seperti bentuk aerodinamis pada bilah yang akan dirancang, pertimbangan material yang akan digunakan, cara manufaktur yang di lakukan, sehingga didapatkan hasil uji lapangan sesuai dengan hasil perancangan. Hasil menujukkan penelitian ini dirancang dengan turbin angin sumbu horizontal menggunakan kayu mahoni untuk turbin angin dengan kapasitas daya listrik puncak 500 Watt pada kecepatan angin 12 m/s dengan radius sudu 0,8. meter menggunakan airfoil EPLER 748. Pengujian dilakukan selama 5 hari. Diperoleh kecepatan angin sebesar 6,49 m/s menghasilkan daya sebesar 141,88 Watt.
Kata kunci : Bilah, Taperless, Eppler, angin, Performa | en_US |