Optimasi Rute Distribusi Air Bersih Berbasis GIS Menggunakan Capacitated Vehicle Routing Problem With Time Windows (CVRPTW) (Studi Kasus : Bencana Tsunami Di Kota Padang)
Abstract
Kota Padang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rawan terhadap bencana alam gempa bumi dan tsunami. Hal ini dikarenakan keberadaan Mentawai megathrust menyimpan energi besar dan dapat menghasilkan bencana berskala besar. Tujuan dari logistik kemanusiaan adalah untuk secara cepat menyediakan pasokan darurat yang sesuai kepada orang-orang yang terkena dampak bencana alam dan buatan manusia untuk meminimalkan penderitaan dan kematian manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute optimal pendistribusian bantuan air bersih untuk para korban bencana alam selama fase respons awal atau 72 jam masa kritis. Penentuan rute pendistribusian dipengaruhi oleh lamanya waktu operasional kendaraan, kemampuan kecepatan kendaraan, potensi kerusakan jalan setelah terjadinya bencana tsunami, dan banyak permintaan bantuan air bersih berbeda pada sesetiap harinya yang dikarenakan kedatangan korban bencana secara bertahap. Solusi yang dihasilkan merupakan banyaknya jumlah kendaraan yang dibutuhkan dan bentuk rute pendistribusian kendaraan berdasarkan pengolahan data dari sistem informasi geografis (SIG) untuk memenuhi seluruh permintaan bantuan yang ada. Pada fase respon awal, analisis berbasis-GIS dikombinasikan dengan pendekatan heuristik berupa Dijkstra shortest path algorithm untuk mencari rute terdekat antar titik dan metaheuristik berupa tabu search untuk melakukan resequencing untuk menemukan pertukaran rute agar membentuk rute local optimal setiap kendaraan. Pada tahap ini, kendala seperti jumlah permintaan, kecepatan kendaraan, lama waktu operasional kendaraan, dan jalan rusak digunakan. Penggunaan network analyst pada permasalahan capacitated vehicle routing problem with time windows untuk menghasilkan pengiriman bantuan selama fase respon awal dengan memenuhi seluruh kendala yang ada. Hasil dari pengolahan data menggunakan sistem informasi geografis menunjukkan jika pendistribusian bantuan air bersih membutuhkan 5 hingga 28 truk tangki air berkapasitas 4000 L pada hari pertama setelah bencana terjadi. Pada hari kedua diperlukan sebanyak 9 hingga 47 truk tangki air berkapasitas 4000 L untuk melakukan pendistribusian. Pada hari ketiga diperlukan 12 hingga 59 truk tangki air berkapasitas 4000 L untuk melakukan pendistribusian.