| dc.description.abstract | Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan yang luas dan kompleks bagi sosial ekonomi suatu negara. Sampai saat ini isu ketenagakerjaan masih menjadi masalah yang menghambat keberlangsungan ekonomi baik di negara berkembang ataupun negara maju, termasuk Indonesia. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang potensial, namun isu pengangguran di Indonesia masih menjadi tantangan dalam konteks pembangunan. Secara teori pengangguran dapat disebabkan dari berbagai faktor yaitu tidak seimbangnya pertumbuhan angkatan kerja dengan kesempatan kerja, pendidikan rendah, dan tingkat upah. Faktor utama yang mempengaruhi pengangguran adalah adanya kekakuan upah (wage rigidity) atau upah yang tidak dapat disesuaikan sampai penawaran tenaga kerja memenuhi permintaan. Upah minimum merupakan salah satu faktor krusial yang dapat menghambat pasar tenaga kerja. Pada akhirnya hambatan pasar tenaga kerja dapat menyebabkan pengangguran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh upah minimum provinsi terhadap jumlah pengangguran di 34 wilayah provinsi Indonesia dalam kurun waktu selama 10 tahun yaitu 2010 sampai dengan 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis data panel yang menggabungkan antara data individu (cross section) dan waktu (time series). Berdasarkan hasil penelitian model yang digunakan adalah FEM, diketahui bahwa upah minimum, jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan kesempatan pekerjaan berpengaruh negatif dan signifikan namun PDRB berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengangguran di Indonesia tahun 2010-2020. | en_US |
