dc.description.abstract | Penelitian ini berisi tentang perspektif Neo-functionalism menjelaskan adanya upaya integrasi di Asia Tenggara melalui disepakatinya ASEAN Open Sky Policy. Dimana saat ini pasar dari transportasi udara semakin memiliki peranan penting dalam menghubungkan negara-negara tidak terkecuali di ASEAN. ASEAN ingin mencapai integrasi yang lebih luas lagi hingga bisa meliberalisasikan pasar transportasi udaranya sehingga diharapkan bisa meningkatkan layanan perdagangan, kesejahteraan konsumen dan terjadinya pertumbuhan ekonomi di wilayah Asia Tenggara. ASEAN Open Sky Policy sendiri sudah mulai dibahas sejak tahun 2009 dan berhasil diterapkan ditahun 2015 dengan diratifikasinya oleh seluruh anggota ASEAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana perspektif Neo-functionalism menjelaskan keberadaan ASEAN Open Sky Policy sebagai salah satu bentuk integrasi di Asia Tenggara. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang mengumpulkan sumber-sumber dari publikasi resmi ASEAN, jurnal-jurnal penelitian dan buku-buku yang terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Neo-functionalism melalui Spillover effect berhasil menjelaskan bahwa ASEAN Open Sky Policy merupakan bentuk integrasi di Asia Tenggara. Ada tiga hal utama yang menjadi ide utama dalam teori Neo- functionalism yaitu political community, political integration, dan spillover. Pertama, dalam political community, ASEAN Open Sky Policy merupakan kesepakatan antara negara ASEAN yang mengikat negara-negara tersebut dalam political community. Kedua, dalam political integration, integrasi politik pada negara-negara Asia Tenggara yang sebelumnya sudah menjadi komunitas dalam ASEAN sekarang menjadi lebih terintegrasi sebagai political community dalam hal penerbangan melalui AOSP. Ketiga, .transportasi udara menjadi area kritikal dan menjadi bentuk spillover effect dalam kerja sama perdagangan regional di ASEAN karena adanya peningkatan jumlah lalu lintas penerbangan. | en_US |