OPTIMASI RUTE DISTRIBUSI BBM FOR GREEN LOGISTICS PADA MULTI COMPARTMENT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MCVRP) MENGGUNAKAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM (STUDI KASUS: TBBM BOYOLALI)
Abstract
Penelitian ini berfokus pada proses distribusi di TBBM Boyolali menggunakan truk tangki. Diketahui bahwa proses pengiriman menggunakan sistem zoning dan dibagi menjadi 3 shift dengan metode pengiriman adalah single dan multi destination, namun saat ini masih didominasi oleh single destination karena TBBM Boyolali melakukan pengiriman berdasarkan prioritas pesanan dan menerapkan batasan waktu pengiriman. Hal tersebut menyebabkan tidak maksimalnya penggunaan kompartemen pada masing-masing kendaraan khususnya pada zona 3. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan supaya proses distribusi BBM dapat berjalan secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rute distribusi BBM yang menghasilkan biaya distribusi terendah dengan melakukan klasterisasi titik SPBU pada zona 3 terlebih dahulu melalui pertimbangan jarak antar titik. Model yang dikembangkan yaitu MCVRP with split delivery and multi product dengan fungsi tujuan yaitu minimasi total biaya distribusi, dimana biaya distribusi dalam penelitian ini hanya mempertimbangkan biaya konsumsi bahan bakar kendaraan dan biaya emisi karbon. Penyelesaian masalah pada penelitian ini adalah dengan P-Median Clustering untuk melakukan klasterisasi dan metode eksak menggunakan algoritma Branch and Bound (B&B) dalam paket perangkat lunak LINGO untuk melakukan optimasi rute distribusi. Hasil yang didapatkan adalah klasterisasi 47 titik SPBU dalam 9 klaster untuk kemudian masing-masing klaster dilakukan optimasi rute distribusi sehingga diperoleh usulan rute distribusi yang menunjukkan bahwa dengan adanya klasterisasi dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan kondisi existing dalam hal biaya distribusi. Total biaya distribusi seluruh klaster adalah sebesar Rp9.179.116,80 sedangkan pada kondisi existing didapatkan total biaya distribusi sebesar Rp12.712.435,20 sehingga didapatkan hasil penurunan sebesar 28%.