PENYELESAIAN VRPTW PADA LAYANAN GENERAL SERVICES BERDASARKAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (STUDI KASUS: PT PERTAMINA INTERNATIONAL SHIPPING FUNGSI ASSET MANAGEMENT)
Abstract
Sistem layanan general service di PT PIS selama ini dilakukan dilakukan secara
manual, dan menggunakan sistem penilaian yang subyektif atau berdasarkan
feeling. Pemilihan strategi tersebut dilakukan karena sebagai bentuk mewujudkan
pelayanan yang responsive yang diberikan kepada user. Namun pada kenyataannya
terjadi beberapa kali keterlambatan dalam layanan general service seperti user
datang terlambat untuk masuk kantor pukul 08.00 serta user yang terlambat pulang
karena baru mendapatkan layanan lebih dari pukul 18.00, hal ini juga
mengakibatkan sopir terpaksa melakukan lembur kerja. Hal tersebut dapat terjadi
karena banyaknya jumlah permintaan layanan yang tidak sebanding dengan jumlah
armada yang dimiliki perusahaan. Selain itu kondisi di lapangan dengan melayani
user yang memiliki interval waktu pelayanan menjadi kendala tersendiri. Terlebih
lagi lokasi permintaan user yang tidak semuanya berada di satu wilayah dan
permintaan yang berubah-ubah setiap harinya membuat rute distribusi layanan ini
perlu direncanakan dengan baik. Permasalahan rute yang tidak efisien yang
mempunyai hambatan atau kendala waktu tertentu tersebut sering dikenal sebagai
Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW). Oleh karena itu,
dilakukan penentuan rute menggunakan salah satu tools yang ada di modul network
analyst yaitu new vehicle routing problem pada software GIS. Dari hasil
pengolahan data menggunakan metode tersebut didapatkan rute usulan mampu
menyelesaikan beberapa keterlambatan pengiriman dan mengurangi jarak tempuh,
dari 1.125,16 km menjadi 771,112 km dengan efisiensi sebesar 31,47% dan waktu
tempuh dari 1.760 menit menjadi 1.235 menit dengan efisiensi sebesar 29,82%
untuk hari dengan kategori longgar permintaan layanan, serta dari 1.793,94 km
menjadi 1.034,85 km dengan efisiensi sebesar 42,31% dan waktu tempuh dari 2.677
menit menjadi 1.626 menit dengan efisiensi sebesar 39,25% untuk hari dengan
kategori padat permintaan layanan.