Show simple item record

dc.contributor.authorAziz, Muhammad Hilmy
dc.date.accessioned2022-09-06T00:24:50Z
dc.date.available2022-09-06T00:24:50Z
dc.date.issued2026-12-01
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/6614
dc.description.abstractPT. Kereta Api Indonesia (persero) memiliki beberapa segmen usaha sebagai sumber pendapatan bagi perusahaan. Salah satunya yaitu segmen pengangkutan barang dengan menggunakan kereta jenis berbong bagasi. Permasalahan yang terjadi yaitu perkembangan bisnis angkutan barang semakin kompleks dan berkembang pesat yang disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dan dikarenakan masyarakat sudah terbiasa menggunakan e-commerce sebagai gaya hidup mereka. Pada akhir semester 1 tahun 2021, kinerja Angkutan Barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan tren positif yakni PT KAI melayani Angkutan Barang sebanyak 23,6 juta ton, meningkat sebesar 6,71% dibanding dengan 2020 dimana KAI mengangkut 22,11 juta ton barang. Dengan berkembangnya perindustrian tersebut, tentunya harus diimbangi dengan perencanaan dan proses operasi perusahaan yang baik. Jika tidak dikhawatirkan akan terjadi permasalahan keterlambatan kereta api seperti yang dihadapi oleh PT. Kereta Api Indonesia. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa PT. Kereta Api Indonesia mengalami keterlambatan keberangkatan dari jadwal yang sudah ditentukan. Hal tersebut dibuktikan dengan menganalisis menggunakan metode control chart ¯x dan control chart ¯R. Baik control chart ¯x maupun control chart ¯R keduanya sama – sama menunjukan adanya data sampel yang melewati batas kendali yang mengertikan bahwa telah terjadi permasalan dalam proses operasi dalam hal ini yaitu keterlambatan keberangkatan. Penelitian ini juga memberikan solusi untuk permasalahan tersebut dengan membuat beberapa strategi alternatif yang didapatkan dengan mengguanakan analisis SWOT. Strategi – strategi tersebut dianalisis dengan metode AHP untuk dicari strategi apa yang paling efektif dan relefan dengan permasalahan yang sedang dialami PT KAI. Dan terpilihlah strategi ke-3 yaitu strategi untuk melakukan pelatihan tambahan terhadap para pekerja stasiun dengan bobot prioritas sebesar 0,3749 atau 37,49%. Diikuti strategi prioritas 2 yaitu strategi ke-1 dengan bobot prioritas sebesar 0,2908 atau 29,08%. Selanjutnya strategi 4 dengan bobot prioritas sebesar 0,1714atau 17,14%. Dan strategi terakhir yaitu strategi 2 dengan bobot prioritas sebesar 0,1627atau 16,27%.en_US
dc.subjectAHP, Eigen vector, Control Charten_US
dc.titleANALISIS KEPUTUSAN STRATEGI KETEPATAN WAKTU PEMBERANGKATAN KERETA API ANGKUTAN BARANG DI STASIUN MADIUNen_US
dc.title.alternativeANALYSIS OF STRATEGIC DECISIONS ON DEPARTURE PUNCTUALITY OF GOODS TRANSPORT TRAINS AT MADIUN STATIONen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record