dc.description.abstract | Pupuk memiliki peranan penting dalam menunjang produktivitas tanaman pangan. Pemerintah Indonesia menyediakan pupuk bersubsidi dalam upaya melakukan dukungan pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi yang ditargetkan oleh pemerintah meningkat untuk setiap tahunnya. Maka dari itu dibutuhkan perencanaan persediaan yang sesuai untuk merealisasikan target poduksi pupuk subsidi yang telah ditetapkan pemerintah. Jenis pupuk NPK menjadi salah satu perhatian dikarenakan pupuk bersubsidi jenis ini memiliki angka permintaan yang tinggi, namun angka produksinya masih jauh dari target realisasi. Sehingga pada penelitian ini penulis bertujuan ingin melakukan analisis perbandingan mengenai persediaan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu Minimum-maximum dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode EOQ mempertimbangkan beberapa biaya, seperti biaya simpan, harga bahan baku, dan biaya pemesanan. Terdapat beberapa ouput yang dihasilkan oleh penulis dalam penelitian ini, seperti frekuensi pemesanan, safety stock, reorder point, dan total biaya persediaan. Dengan kebijakan tersebut didapatkan total biaya persediaan bahan baku yang harus dikeluarkan untuk pembuatan pupuk NPK sebesar Rp 4,257,606,170. Serta dengan digunakan metode EOQ dapat menghemat total biaya persediaan perusahaansebesar Rp 121,368,688 atau 2.77%. | en_US |