Analisis Penambahan Tie Breaker Pada Switchgear 6,3kV Station Board A dan B di PLTU JABAR 2 Palabuhan Ratu 3x350MW
Abstract
Pada tugas akhir ini dilakukan analisis penambahan tie breaker pada switchgear 6,3kV station board A dan B di PLTU Jawa Barat 2 Palabuhan Ratu 3x350 MW OMU. Analisis yang dilakukan berupa load flow analysis, short circuit analysis, realibility assessment, Loadability analysis, dan penentuan kapasitas penghantar yang baik menurut standar PUIL 2000. Analisis-analisis yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kemampuan pembebanan pada Station Service Transformer (SST) setelah penambahan tie breaker. Hasilnya menunjukkan bahwa ketika kondisi normal operation besar tegangan jatuh untuk masing-masing bus tidak melebih batas toleransi menurut standar yaitu +10% & -5%. Untuk analisis hubung singkat yang telah dilakukan didapatkan nilai ISC 3φ Max ½ Cycle (Arus Short-circuit) maksimum pada bus station board A dan B adalah sebesar 29.585 kA dan kapasitas nilai rating arus pada Circuit Breaker (CB) yang akan digunakan adalah sebesar 36.981 kA. Pada penilaian keandalan, nilai SAIDI untuk kondisi normal dan saat satu SST shutdown adalah 0.8695 kali/tahun dan 0.9183 kali/tahun. Sedangkan untuk SAIFI untuk kondisi normal operation dan saat satu SST shutdown adalah sebesar 14.057 jam/tahun dan 18.6725/tahun. Berdasarkan nilai-nilai yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa dapat dilakukan penambahan tie breaker pada switchgear 6,3kV station board A dan B di PLTU JABAR 2 Palabuhan Ratu 3x350 MW OMU. Kemudian ditentukan jenis penghantar yang digunakan untuk tie breaker adalah penghantar rel dengan ukuran 100 x 5 mm sebagaimana ketentuan PUIL 2000.