Diplomasi Ekonomi Indonesia dalam Merespons Embargo Sawit Uni Eropa: Upaya Peningkatan Ekspor Sawit ke Cina
Abstract
Cina merupakan salah satu pasar tujuan bagi ekspor sawit Indonesia, selain Uni
Eropa. Pemilihan Cina sebagai tujuan alternatif ekspor sawit Indonesia akibat
embargo sawit Uni Eropa didasari oleh potensi tingginya jumlah minyak nabati yang
dibutuhkan di dalam negeri karena besarnya jumlah penduduk Cina, dan akan terus
bertambah. Pada saat yang sama, pasokan minyak kedelai sebagai minyak nabati
utama Cina terdisrupsi. Selain itu, peluang penggunaan biodiesel campuran 5%
dengan solar (B5) serta kebutuhan terkait gaya hidup new normal disamping
kebutuhan minyak sawit sebagai bahan pangan yang akan terus meningkat menjadi
peluang tersendiri bagi masuknya sawit Indonesia dan produk turunannya ke Cina.
Sawit merupakan komoditas non-migas strategis Indonesia, termasuk kaitannya
dengan kinerja ekspor yang menjadi salah satu sasaran penting dalam penguatan
diplomasi ekonomi Indonesia. Guna mengamankan komoditas strategisnya,
khususnya terkait kinerja ekspor, maka upaya mencari pasar alternatif lain sebagai
tujuan ekspor sawit Indonesia menjadi penting. Upaya peningkatan ekspor sawit
Indonesia ke Cina dilakukan Indonesia melalui keterlibatan dalam sejumlah pameran
perdagagangan internasional, kunjungan oleh delegasi bisnis, hingga pertemuan
antara eksportir (penjual) dan importir (pembeli) dari kedua negara. Dalam melihat
upaya promosi Indonesia tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian
kualitiatif dengan pendekatan diplomasi ekonomi. Sumber data dan informasi yang
digunakan dalam penelitian ini berbasis internet (internet-based research) dengan
mengakses laman resmi, e-journal, maupun situs berita yang valid dan kredibel
terkait dengan topik penelitian.