Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Penolong Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Di PT. Petrokimia Gresik
Abstract
Pada penelitian ini penulis menganalisis pegendalian persediaan bahan baku penolong pada salah
satu produk Pupuk NPK Kebomas yang diproduksi oleh perusahaan besar yang ada di Indonesia
yaitu PT. Petrokimia Gresik. Penulis tertarik untuk mengambil tema ini dikarenakan pada
perusahaan ini terkadang terdapat masalah pada pengendalian persediaan bahan baku penolong
seperti terjadi keadaan stockout dan overstock yang berakibat kerugian dalam segi biaya
persediaan pada perusahaan. Kemudian juga ditambah terlalu banyak demand yang dimiliki oleh
perusahaan dan terkadang pihak supplier terlambat dalam hal pengiriman bahan baku penolong
dalam artian pihak supplier kurang tepat waktu dalam pengiriman bahan baku penolong. Pada
penelitian ini penulis hanya menganalisis pengendalian persediaan bahan baku penolong
Bentonite, Brucite, Clay Merah dan Na/K-CO3. Tujuan dari penelitian ini ada dua yaitu
menganalisis dan mengetahui persediaan bahan baku penolong Bentonite, Brucite, Clay Merah,
dan Na/K-CO3 yang optimal dengan menggunakan metode EOQ pada PT. Petrokimia Gresik
dan mengetahui total biaya persediaan bahan baku penolong Bentonite, Brucite, Clay Merah, dan
Na/K-CO3 menggunakan metode EOQ dengan kondisi eksisting pada PT. Petrokimia Gresik.
Metode yang digunakan untuk menganalisis pengendalian persediaan oleh penulis adalah metode
Economic Order Quantity (EOQ). Penulis juga akan membandingkan apakah hasil analisis
pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ optimal atau tidak dengan kondisi
eksisting. Perbandingan dilakukan dengan melihat total biaya pada setiap bahan baku penolong.
Dan hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa pengendalian persediaan bahan baku penolong
Bentonite, Brucite, Clay Merah dan Na/K-CO3 cukup optimal menggunakan metode EOQ.
Kemudian dari hasil perbandingan tersebut didapatkan bahwa perhitungan dengan menggunakan
EOQ lebih optimal daripada dengan hasil eksisting perusahaan.