dc.contributor.author | Arpandi, Rian | |
dc.date.accessioned | 2022-09-07T10:45:27Z | |
dc.date.available | 2022-09-07T10:45:27Z | |
dc.date.issued | 2022-09-07 | |
dc.identifier.citation | IEEE | en_US |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/6749 | |
dc.description | Penelitian ini merupakan pengujian eksperimental yang membandingkan karakterisasi kekuatan mekanik terbaik dari serat kelapa dan serat ampas tebu sebagai campuran komposit resin poliester yang nantinya akan diketahui beberapa data yang didapatkan diantaranya FTIR, SEM dan juga kekuatan tarik dari bahan utama serat kelapa dan serat tebu. Pemanfaatan didalam campuran resin poliester sebagai bahan pengikat dan juga serat kelapa-serat tebu sebagai bahan utama nantinya sangat diharapkan dapat menjadi suatu material alternatif ramah lingkungan yang khususnya pada penelitian ini dimanfaatkan sebagai bahan Atap Genteng. | en_US |
dc.description.abstract | Atap merupakan bagian yang sangat penting dari suatu kontruksi bangunan. Berbagai macam fungsi dari atap salah satunya untuk menahan air hujan dan juga menahan dari panasnya terik matahari. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik, menganalisa gugus fungsi melalui Fourier Transform Infrared dan Scanning Electron Microscopy dari bahan komposit berpenguat serat serabut kelapa dan limbah ampas tebu dengan metode hand lay up dalam membuat produk dan spesimennya. Serabut kelapa digunakan karena sangat baik untuk menahan beban lentur sedangkan limbah ampas tebu dapat dimanfaatkan karena memiliki kekuatan tarik yang tinggi. Pengujian dilakukan pada spesimen variasi komposisi persen massa 1,96 % (0,3 gr serat : 15 gr resin) ; 3,22% (0,5 gr serat : 15 gr resin) ; 4,45 % (0,7 gr serat : 15 gr resin) masing-masing pada serat kelapa, serat tebu dan campuran. Resin polyester digunakan karena memiliki ketahanan panas jangka panjang dan ketahanan dingin yang baik. Selain itu resin poliester juga memiliki penyerapan air yang rendah serta pengerutan yang minim dibandingkan dengan serat industri yang lainnya. Semakin banyak komposisi resin maka semakin keras dan mampu menahan tekanan yang lebih besar, akan tetapi keuletan nya semakin berkurang dikarenakan komposisi serat serabut kelapa dan ampas tebu semakin sedikit, dimana resin polyester mampu meningkatkan nilai keuletan dari komposit tersebut. Spesimen komposit dengan perbandingan 0.7 gr serat serabut kelapa dan limbah ampas tebu dan 15 gr resin memiliki nilai kekuatan tekan lebih tinggi dibanding dengan spesimen 0.5 gr natural fiber dan 15 gr resin , akan tetapi nilai kekuatan tariknya lebih rendah, sehingga yang menjadi acuan dalam pembuatan atap genteng berbahan komposit spesimen (0.7 serat : 15 gr resin). | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | Natural fiber, resin, roofing, innovation. | en_US |
dc.title | Analisis Kekuatan Mekanik Bahan Komposit Berbasis Poliester dengan Penguat Serat Kelapa dan Ampas Tebu untuk Aplikasi Atap Genteng | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |