dc.description.abstract | Senyawa aktif jahe yang berupa oleoresin mengandung gingerol dan shogaols sebagai penyusun utama. Gingerol jahe memiliki berbagai aktivitas farmakologis seperti anti-inflamasi, anti-oksidan, analgesik, dan sebagainya. Kandungan bahan aktif tersebut yang membuat jahe sebagai obat tanpa menimbulkan efek samping. Akan tetapi, gingerol memiliki sifat yang tidak stabil terhadap panas dan suhu tinggi. Pada suhu tinggi, gingerol akan terdekomposisi menghasilkan shogaol dan ketika masuk ke dalam tubuh tidak memberikan efek yang maksimal. Penghantaran senyawa aktif oleoresin jahe ke dalam tubuh harus ditransformasikan menjadi ukuran partikel yang lebih kecil dengan cara proses enkapsulasi sehingga dapat melindungi senyawa aktif tersebut agar sasarannya tepat di organ yang diinginkan serta dapat menjaga stabilitas fisik dan efek fungsionalnya. Proses enkapsulasi ini menggunakan metode gelasi ionik sehingga menghasilkan bentuk beads. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakterisasi enkapsulasi alginate melalui metode gelasi ionik, mempelajari pengaruh konsentrasi oleoresin terhadap morfologi enkapsulasi alginat, dan mempelajari pengaruh konsentrasi oleoresin terhadap efisiensi enkapsulasi. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu proses enkpasulasi alginat, karakterisasi sampel dry bead menggunakan instrument FTIR, SEM, disintegration test, dan uji efisiensi enkapsulasi pada sampel dry beads menggunakan instrument Spektrofotometer Uv-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beads alginat yang mengandung oleoresin jahe dapat disintesis menggunakan metode gelasi ionik dengan bahan polimer berupa alginate dan agen crosslinker berupa CaCl2. Nilai efisiensi enkapsulasi terbaik, yaitu sebesar 72,480%. Morfologi permukaan dari beads alginate menunjukkan permukaan yang kasar, berpori, dan terdapat lipatan lipatan polimer alginate. Waktu penghancuran dry beads berada pada kisaran 20 - 30 menit yang mana masuk ke dalam waktu optimumnya. | en_US |