Klasifikasi Wilayah Rentan Tanah Longsor di Kabupaten Musi Banyuasin dan Analisis Stabilitas Lereng Wilayah Suban-Dayung
Date
2022-09-22Metadata
Show full item recordAbstract
Studi ini bertujuan untuk menghasilkan peta sebaran kerawanan tanah longsor serta menganalisis stabilitas lereng dan merancang perkuatan lereng dengan memperhitungkan nilai SF dan PF sebagai bentuk mitigasi bencana tanah longsor. Peta kerawanan longsor yang dibuat pada studi ini memperhitungkan parameter kemiringan tanah, curah hujan, jenis tanah, tata guna lahan, dan kerawanan gempa dalam melakukan analisis tingkat kerawanan terhadap longsor. Parameter-parameter tersebut kemudian diberi pengharkatan lalu dibuat ke dalam bentuk peta yang selanjutnya digabungkan dengan proses overlay dan dianalisis dengan metode indeks storie untuk mendapatkan nilai klasifikasi tingkat kerawanan longsor. Hasil pembuatan peta kerawanan tanah longsor yang dibuat terbagi menjadi dua, yaitu peta kerawanan longsor tanpa pengaruh gempa dan peta kerawanan longsor dengan pengaruh gempa. Secara keseluruhan hasil pembuatan peta kerawanan tanah longsor baik dengan dan tanpa pengaruh gempa didominasi oleh tingkat kerawanan longsor sangat rendah dengan total persentase luasan >80% terhadap luas kabupaten Musi Banyuasin.
Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan metode limit equilibrium (LEM) dan memperhitungkan nilai SF dan PF yang mencakup wilayah Suban-Dayung dan wilayah dengan kerawanan longsor yang tinggi berdasarkan hasil pembuatan peta, yaitu lereng di bantaran Sungai Musi. Metode Spencer dan Bishop digunakan dalam memperhitungkan nilai SF pada penelitian ini, sedangkan dalam memperhitungkan PF digunakan metode Monte Carlo dalam melakukan analisisnya. Lereng Dayung, Suban DB-01, dan Sungai Musi mengalami kelongsoran ketika dikenai beban gempa, sehingga perlu diberikan perkuatan. Setelah diberikan perkuatan micropile dan tanah timbunan dengan facing bronjong, didapatkan nilai SF dan PF pada lereng Dayung sebesar 1,404 dan 0,00%, lereng Suban DB-01 1,331 dan 1,44%, sedangkan pada lereng Sungai Musi sebesar 1,340 dan 0,10%.