ANALISIS POTENSI TANAH EKSPANSIF DAN KEKUATAN GESER TANAH BERDASARKAN VARIASI KADAR AIR PEMADATAN (STUDI KASUS RUAS JALAN NASIONAL III ARAH MALINGPING, JALAN SIMPANG LABUAN-CIBALIUNG, JALAN RAYA SAKETI-MALINGPING, DAN JALAN TIGARAKSA-ADIYASA, PROVINSI BANTEN)
Abstract
Provinsi Banten adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki permasalahan tanah ekspansif. Tanah ekspansif memiliki sifat kembang susut yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di Ruas Jalan Nasional Provinsi Banten yang diindikasikan mengalami kerusakan akibat tanah ekspansif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi tanah ekspansif dan kekuatan geser tanah melalui metode identifikasi tidak langsung dan identifikasi langsung.
Metode identifikasi tidak langsung melalui ketentuan peneliti terdahulu didapatkan bahwa hasil tingkat pengembangan tanah tidak konsisten. Metode identifikasi langsung melalui pengujian expansion index didapatkan hasil bahwa tanah di ruas Jalan Malingping memiliki tingkat pengembangan 12-15% (EI 125-146), ruas Jalan Labuan memiliki tingkat pengembangan 9-12% (EI 100-115), ruas Jalan Saketi memiliki tingkat pengembangan 7-10% (EI 70-90), dan ruas Jalan Tigaraksa memiliki tingkat pengembangan 3-8% (EI 33-68). Dari hasil tersebut, metode identifikasi tidak langsung dapat digunakan sebagai identifikasi awal penentuan potensi tanah ekspansif yang kemudian harus diverifikasi melalui hasil identifikasi langsung.
Kemudian, dilakukan identifikasi terhadap kekuatan geser tanah ekspansif melalui pengujian geser langsung berdasarkan variasi kadar air pada kondisi Optimum Moisture Content (OMC), -2% OMC, dan +2% OMC, kadar air alami. Hasil menunjukkan bahwa, nilai kuat geser tertinggi pada kondisi kadar air OMC. Kuat geser tanah akan meningkat seiring bertambahnya air sampai mendekati kondisi kadar air OMC dan akan menurun saat kondisi kadar air sudah melewati OMC.