ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PENUMPANG KERETA API COMMUTER LINE SERPONG-TANAH ABANG DENGAN METODE STEPWISE (STUDI KASUS STASIUN RAWABUNTU DAN SUDIMARA)
Date
2022-09-09Metadata
Show full item recordAbstract
Tangerang Selatan merupakan kota yang memiliki potensi besar bagi tempat hunian para pekerja yang berada di DKI Jakarta, karena kota Tangerang Selatan memiliki lokasi yang strategis, dimana akses menuju transportasi umum yang dapat dengan mudah di jangkau untuk menuju wilayah DKI Jakarta seperti commuterline. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi bangkitan dan tarikan pergerakan pada stasiun Commuter Line, dan melakukan permodelan besarnya bangkitan dan tarikan pergerakan pada stasiun commuterline. Model ini dapat digunakan untuk mencerminkan hubungan antara sistem tata guna lahan dengan sistem prasarana transportasi. Metode stepwise merupakan metode alternatif dalam analisis regresi, metode stepwise memperhitungkan korelasi parsial sebagai prosedur dalam analisis. Pemodelan yang dihasilkan pada bangkitan pergerakan Stepwise tipe 1 pada Stasiun Rawabuntu adalah Y = -2278,43 + 1410,671X1 + 666,712X3 + 931,554X4 koefisien determinasi sebesar 0,873, sedangkan untuk bangkitan pergerakan Stepwise tipe 2 pada Stasiun Rawabuntu adalah Y = -2635,33 + 64,189 X1 + 966,337X3 + 937,907X4 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,874 dan pada Stasiun Sudimara diperoleh pemodelan bangkitan pergerakan Stepwise tipe 1 dengan persamaan Y = -1964,68 + 1418,063X1 + 153,087X3 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,796 dan bangkitan pergerakan Stepwise tipe 2 dengan persamaan Y = -2085,73 + 1426,964X1 + 218,278X2 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,797 dengan X1 merupakan pendapatan perbulan, X3 merupakan jarak tempuh menuju stasiun dan X4 merupakan waktu tempuh menuju stasiun. Pemodelan yang dihasilkan pada tarikan pergerakan Stepwise tipe 1 pada Stasiun Rawabuntu Y = -779,475 + 331,888X2 + 697,143X4 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,843, sedangkan untuk tarikan pergerakan Stepwise tipe 2 dihasilkan persamaan Y = -1802,7 + 391,409X3 + 1174,637X4 + 39,224X5 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,86 dan pada Stasiun Sudimara diperoleh pemodelan tarikan pergerakan dengan persamaan Y = - 1146,62 + 1076,366X2 + 912,784X4 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,65 dan pada tarikan Stepwise tipe 2 dihasilkan persamaan Y = - 1146,62 + 1076,366X2 + 112,784X4 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,65. Dengan keterangan X2 merupakan ketersediaan parkir dan X4 kondisi parkir (aman dan nyaman).