dc.description.abstract | Dalam upaya penyediaan kebutuhan listrik dan pemanfaatan potensi energi baru terbarukan dari energi surya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) diperlukan studi tinjauan terkait perencanaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tantangan pengembangan PLTS merupakan pembebasan lahan, sehingga diperlukan alternatif lain, yakni PLTS terapung. Penelitian mengenai studi kelayakan pembangunan floating photovoltaic (FPV) di lepas pantai NTT bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi optimal FPV, menghitung luas optimal FPV, mengestimasi biaya investasi dan menghitung nilai benefit cost ratio (BCR) yang mengindikasikan kelayakan dari pembangunan FPV di lokasi optimal. Penelitian dilakukan dengan mengubah nilai iradians cahaya pada area penelitian dan dilapiskan terhadap kedalaman perairan, mengidentifikasi ukuran sistem photovoltaic sebagai dasar kebutuhan luasan dari FPV, dan melakukan analisis ekonomi yang meliputi biaya investasi dan BCR. Pemilihan lokasi didasari oleh nilai iradians cahaya (GHI), kedalaman perairan, jarak titik ke grid, dan potensi wilayah. Sedangkan penentuan kebutuhan energi optimal didasari oleh nilai BCR. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa nilai BCR di seluruh wilayah tinjauan bernilai sama karena pada biaya investasi hanya dipengaruhi oleh besar energi yang dibutuhkan, dengan pusat lokasi optimal berada pada -10,237679 LS dan 123,483909 BT pada kebutuhan energi 30 MW dengan luas sebesar 17.266,60m2, biaya investasi sebesar $4.719.000, nilai BCR sebesar 1,116, dan layak secara ekonomi karena BCR>1. | en_US |