dc.description.abstract | Bendungan adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air, sehingga membentuk suatu waduk. Waduk berfungsi sebagai pengendali banjir, penyedia air irigasi, PLTA, perikanan dan pariwisata. Dalam perencanan sebuah bendungan ada banyak sekali aspek yang penting untuk diperhatikan salah satunya adalah sedimentasi. Sedimentasi merupakan suatu proses pengendapan material sedimen akibat dari proses erosi. Pengendapan material sedimen secara terus menerus mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada waduk. Hal tersebut dapat mempengaruhi keberlanjutan fungsi dari suatu bendungan. Salah satu bendungan yang terdapat di Indonesia adalah bendungan Karalloe. Bendungan Karalloe adalah bendungan yang baru saja diresmikan pada tahun 2021 dan berlokasi di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Pada penelitian ini akan dilakukan pemodelan sedimentasi bendungan Karalloe dengan Mike 21, yaitu dengan menentukan pola distribusi dan volume endapan beserta umur guna dari bendungan Karalloe. Modul yang digunakan adalah modul hydrodynamic dan sand transport. Pemodelan sedimentasi tersebut dilakukan dengan menggunakan skenario yaitu dengan lima ukuran sedimen yang berbeda antara lain yaitu 0,08 mm, 0,5 mm ,1 mm , 2 mm dan 4 mm. Dari hasil pemodelan diperoleh daerah yang mengalami penumpukan sedimen paling tinggi terjadi pada daerah inflow waduk dan volume endapan paling besar terjadi pada ukuran partikel sedimen 0,08 mm yaitu sebesar 11.178 m3 dengan umur layan selama 83 tahun. Penumpukan sedimen yang cukup tinggi pada daerah inflow mengakibatkan terganggunya keberlanjutan fungsi bendungan Karalloe pada sektor perikanan. | en_US |