dc.description.abstract | Pertambahan populasi manusia yang meningkat secara signifikan berbanding lurus dengan kegiatan konstruksi yang tentunya membutuhkan bahan material pengusung struktur bangunan, salah satunya adalah beton. Akan tetapi, dengan dilakukannya aktivitas pembangunan secara terus menerus, permintaan dan penggunaan agregat secara berlebih akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Limbah puntung rokok mempunyai potensi untuk diberdayakan sebagai alternatif bahan tambah agregat yang ramah lingkungan karena tersusun atas serat sintetis yang mampu berikatan dengan plasticizer, serta cenderung memiliki daya tahan terhadap panas dan tekanan. Limbah puntung rokok dipilih sebagai material modifikasi beton karena limbah ini banyak terbuang tanpa dimanfaatkan kembali. Diketahui bahwa setidaknya dua pertiga dari total konsumsi rokok global sebanyak 5.6 triliun batang atau setara 4,5 triliun rokok yang dihisap setiap tahunnya dibuang sembarangan. Sehingga, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan limbah puntung rokok sebagai bahan tambah agregat kasar terhadap kekuatan dan karakteristik beton, dengan variasi kadar campuran, yaitu 0,123%, 0,246%, dan 0,369% dari massa agregat kasar. Penelitian ini dilakukan dengan metode perencanaan campuran beton dengan target kuat tekan rencana sebesar 20 MPa, di Laboratorium Rekayasa Bahan Universitas Pertamina. Pengujian yang dilakukan, meliputi: pengujian nilai slump (workability), berat jenis, kuat tekan, dan bentuk kehancuran (pola retak) beton. Pengujian kuat tekan dilakukan ketika beton berumur 7, 14, dan 28 hari. Berdasarkan penelitian, penggunaan limbah puntung rokok berbanding terbalik dengan nilai slump dan berat jenis beton. Selain itu, terjadi penurunan tekan beton menurun sekitar 9% - 25%. Namun, sifat getas pada beton berkurang, berkat sifat plastis yang diberikan oleh puntung rokok. | en_US |