dc.description.abstract | PT Krakatau Daya Listrik merupakan anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PT KS) yang bertugas untuk memenuhi permintaan listrik yang diperlukan oleh pabrik-pabrik di Kawasan Industri Krakatau yang berlokasi di Provinsi Banten. Untuk mendukung kelancaran pemenuhan kebutuhan listrik yang akan di distribusikan ke pabrik-pabrik di Kawasan Industri Krakatau, PT Krakatau Daya Listrik membutuhkan barang atau jasa yang di pasok oleh supplier yang menyediakan berbagai jasa maupun material yang berkualitas. Dalam proses pengadaan di PT Krakatau Daya Listrik, sering terjadi beberapa permasalahan yang seharusnya dapat dihindari jika para supplier melakukan tugasnya dengan profesional. Misalnya, berdasarkan data dari wawancara yang telah dilakukan dengan pegawai gudang setidaknya terdapat 1 kali barang yang dikirim terlambat dalam kurun waktu 2 bulan, kemudian barang yang datang lebih awal sehingga dapat mengganggu jadwal kedangan barang lain, barang yang diterima di gudang ternyata tidak sesuai dengan barang yang di pesan, sehingga dapat menghambat proses pengadaan yang sedang dikerjakan, serta terdapat barang yang tidak memenuhi standar dokumen yang diperlukan bahkan barang yang dikirim ternyata barang palsu, yang kemudian menghambat proyek yang sedang membutuhkan barang yang ternyata mengalami penundaan dalam pengiriman atau terjadi kesalahan pengiriman yang menyebabkan barang tidak bisa digunakan sehingga dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian waktu dan biaya. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menentukan kriteria dan subkriteria yang dibutuhkan dalam pemilihan supplier terbaik. Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan bantuan aplikasi Expert Choice 11. Kriteria dengan bobot tertinggi yaitu kriteria kualitas dengan bobot 60%, posisi kedua adalah kriteria harga dengan bobot sebesar 20%. Selanjutnya adalah kriteria waktu dengan bobot sebesar 15% dan yang terakhir adalah kriteria responsibilitas dengan bobot 5%. Selanjutnya nilai bobot untuk tiap subkriteria dengan 5 bobot tertinggi yaitu subkriteria kesesuaian spesifikasi dengan bobot sebesar 35%, pada posisi kedua yaitu subkriteria serifikat terkait kualitas dengan bobot 23%, selanjutnya pada posisi ketiga yaitu subkriteria harga barang dengan bobot 12%, pada posisi keempat yaitu subkriteria ketepatan jumlah barang dengan bobot 9%, dan yang terakhir yaitu pada posisi kelima adalah subkriteria garansi dengan bobot sebesar 6%. | en_US |