Proses Pembuatan Checksheet Periodic Maintenance Equipment Mother Plant Pada Project Total Productive Maintenance di PT United Tractors Pandu Engineering
Abstract
Dalam dunia industri, mesin merupakan komponen penting untuk melakukan kegiatan produksi, tetapi seiring berjalannya waktu penggunaan mesin akan membuat mesin mengalami penurunan performa atau bahkan mengalami breakdown (kerusakan) yang akan mempengaruhi kemampuan produksi pada mesin tersebut. Demi mencegah hal itu maka diperlukan sebuah maintenance, salah satu metode maintenance yaitu adalah TPM atau dikenal juga sebagai Total Productive Maintenance merupakan salah satu metode untuk memelihara dan juga meningkatkan kualitas produksi dengan melakukan perawatan peralatan untuk mencapai proses produksi yang optimal dengan melibatkan seluruh elemen dari perusahaan. TPM sendiri didukung oleh 8 pilar yaitu Autonomous Maintenance, Planned Maintenanace, Focused Improvement, Education & Training, Quality Maintenance, Early Equipment Management, Safety, Health, and Environmet, dan TPM in Administration dan diperkuat dengan dasar yang disebut 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). Pada kerja praktik kali ini akan diimplementasikan salah satu pilar Total Productive Maintenance yaitu pilar Planned Maintenance dengan menggunakan metode periodic maintenance. Tetapi untuk melaksanakan dan mengimplementasikan pilar planned maintenance ini guna menjaga, melakukan perawatan, dan meningkatkan kualitas dari mesin produksi, diperlukan sebuah tools atau alat yang dapat memudahkan dalam melakukan inspeksi dan perekaman data pada mesin. Salah satu tools yang dapat digunakan adalah checksheet. Dimana dari proses pembuatan checksheet ini diketahui kriteria yang dapat masuk ke dalam pembuatan checksheet yaitu memiliki dedicated operator, Equipment yang dapat dihitung output produksinya, dan equipment yang masih aktif digunakan dan terdaftar sebagai asset produksi milik perusahaan. Selain itu equipment dapat diklasifikasikan yang berfungsi untuk mempermudah dalam monitoring dan reporting equipment. Diketahui juga pertimbangan penting yang dapat dilakukan pada mesin diantaranya seperti pengecekan kebersihan, lubrikasi, kondisi sambungan (hose & kabel), penggantian fluida(coolant & oli hidraulik) dan kondisi mounting.