Show simple item record

dc.contributor.authorFetrika Sinaga, Jemie
dc.date.accessioned2023-02-06T03:09:56Z
dc.date.available2023-02-06T03:09:56Z
dc.date.issued2023-02-04
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/7863
dc.description.abstractPT Domas Sawitinti Perdana adalah perusahan yang bergerak dalam bidang pengolahan inti sawit. Pada umumnya perusahaan menghasilkan produk Crude Palm Karnel Oil dan Palm Karnel Expeller dengan menggunakan bahan baku utama yaitu Kernel Crushing Plant (KCP). Saat ini perusahan masih menggunakan metode pengendalian persediaan bahan baku yang biasa dilakukan perusahaan dimana ketika bahan baku habis maka perusahaan akan melakukan pemesanan, dimana waktu tunggu pemesanan bahan baku membutuhkan 4 hari agar bahan baku sampai. Hal tersebut menyebabkan proses produksi terkadang mengalami kendala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui total biaya persedian bahan baku setelah menerapkan metode EOQ. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi dengan mengunakan metode EOQ dimana metode ini dapat membantu dalam melakukan pemesanan yang ekonomis dan kapan waktu yang tepat dilakukan pemesanan kembali. Penelitian ini melakukan perbandingan pengendalian persediaan bahan baku terhadap kebijakan perusahaan pada saat ini dengan penerapan metode Economic Order Quantitity (EOQ) pada PT Domas Sawitinti Perdana. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka hasil kebijakan perusahan dengan pengendalian persedian bahan baku KCP dalam perencanaan produksi. Dimana biaya pemesanan meliputi biaya telepon dan administrasi dan untuk biaya penyimpanan meliputi biaya listrik, perawatan gudang dan tenaga kerja. Maka hasil perhitungan berdasarkan kebijakan perusahaan saat ini biaya persedian adalah sebesar Rp 8.150.000 dengan frekuensi pemesanan selama satu tahun sebanyak 36 kali sedangkan dengan menerapkan metode EOQ maka total biaya persedian bahan baku KCP selama satu tahun adalah Rp 7.384.000 dengan frekuensi pemesanan bahan baku selama satu tahun yaitu sebanyak 8 kali pemesanan. Dari hasil perhitungan tersebut sebelum dan sesudah menggunakan metode EOQ maka total biaya persedian bahan baku lebih murah sesudah menerapkan metode EOQ dengan selisih sebesar Rp 766.000.en_US
dc.publisherUniversitas Pertaminaen_US
dc.subjectPengendalian, EOQ, Frekuensi Pemesananen_US
dc.titlePENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERNEL CRUSHING PLANT (KCP) DALAM PERENCANAAN PRODUKSI PADA PT DOMAS SAWITINTI PERDANA SUMATERA UTARAen_US
dc.title.alternativeKERNEL RAW MATERIAL CONTROL CRUSHING PLANT (KCP) IN PLANNING PRODUCTION AT PT DOMAS SAWITINTI PERDANA NORTH SUMATRAen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record