• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • ENVIRONMENTAL ENGINEERING (TEKNIK LINGKUNGAN)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (EV)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • ENVIRONMENTAL ENGINEERING (TEKNIK LINGKUNGAN)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (EV)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Proses Pengolahan Sampah Organik dengan Sistem Pengomposan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Bukittinggi

    Thumbnail
    View/Open
    Laporan KP Afdal - Final.pdf (5.218Mb)
    Date
    2022-09-16
    Author
    Huda, Afdal Jr
    Huda, Afdal
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sampah organik merupakan sampah yang mudah dan cepat terurai secara biologis seperti sampah sisa makanan, sampah buah, dan sampah sayuran. Fraksi sampah organik di kota-kota di Indonesia adalah sekitar 60―70% yang pengelolaannya masih menerapkan paradigma kumpul-angkut-buang. Pembuangan sampah organik ke TPA harus dikurangi karena dekomposisi sampah organik menghasilkan air lindi yang dapat mencemari tanah dan air tanah dan menghasilkan gas rumah kaca. Kota Bukittinggi merupakan salah satu kota di Sumatera Barat yang menggunakan proses pengomposan untuk mengolah sejumlah sampah organiknya. Total sampah di Kota Bukittinggi pada tahun 2021 adalah 140,578 ton/hari dan 62% nya merupakan sampah organik. Terdapat delapan rumah kompos yang ada di Kota Bukittinggi yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Bukittinggi dengan kapasitas pengolahan 2,7 ton/hari. Pengomposan di TPST Aur Kuning menggunakan metode box static pile, sedangkan pengomposan di tujuh rumah kompos lainnya menggunakan metode simple static pile. Proses pengomposan dimulai dari pemilahan, pencacahan dengan mesin pencacah, pencampuran dengan EM4, penumpukan, pembalikan, pengomposan, pengeringan, pengemasan, dan penyimpanan. Kompos yang dihasilkan akan digunakan sebagai soil amandment untuk taman Kota Bukittinggi. Metode pengomposan ini hanya mampu mengurangi 1,7% dari total sampah yang dihasilkan di Kota Bukittinggi. Pengelolaan lindi di delapan rumah kompos di Kota Bukittinggi harus dikelola dengan baik agar tidak mencemari tanah dan air tanah dalam jangka waktu panjang.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/7937
    Collections
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (EV)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV