IDENTIFIKASI BAHAYA PADA KEGIATAN OVERHAUL TANGKI C-20 01-B DI PT KILANG PERTAMINA NTERNASIONAL RU V BALIKPAPAN
Abstract
PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit V Balikpapan merupakan anak
perusahaan dari PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan
gas bumi. Tangki merupakan komponen penting pada perusahaan ini karena berfungsi untuk
menampung dan menimbun minyak mentah dan produk hasil pengolahan di PT Kilang
Pertamina Internasional RU V Balikpapan. Tangki memerlukan perawatan. Overhaul
merupakan kegiatan perawatan berupa perbaikan besar pada tangki C-20 01-B PT Kilang
Pertamina Internasional RU V Balikpapan. Kegiatan overhaul tangki memiliki berbagai
bahaya kesehatan dan keselamatan bagi pekerja sehingga dibutuhkan identifikasi bahaya
menggunakan metode Job Safety Analysis berdasarkan tahapan pekerjaan untuk mengetahui
risiko, lalu ditetapkan upaya pencegahan dan mitigasi berdasarkan hierarchy of control.
Berdasarkan pengamatan, tahapan kegiatan overhaul tangki antara lain toolbox
meeting, pemasangan blind, mobilisasi material dan bahan, loading dan unloading material,
pembuatan akses jalan dan jembatan, buka/tutup manhole, pemasangan dan pembongkaran
scaffolding, sandblasting dan painting, perbaikan sistem perpipaan, pekerjaan inspeksi, dan
housekeeping. Kegiatan overhaul tangki memiliki jenis bahaya bahaya kesehatan (health
hazard) berupa bahaya fisik, kimia, dan ergonomis serta bahaya keselamatan (safety hazard)
berupa bahaya mekanik, elektrik, dan kebakaran. Upaya pencegahan dan mitigasi berupa
eliminasi, engineering control, administrative control, serta penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD). Pencegahan dengan eliminasi dilakukan dengan menghilangkan bahaya yang ada
seperti menghilangkan bahaya gas kimia pada tangki. Engineering control dilakukan dengan
pemasangan terpaulin pada sisi luar tangki, pemasangan blower dan exhaust didalam tangki,
pemasangan safety net dan lampu explosion proof serta pemasangan welding habitat.
Administrative control yang dilakukan antara lain dengan melakukan MCU, DCU, menyiapkan
dokumen JSA, SIKA, membatasi jumlah pekerja dan waktu kerja di ruang terbatas, dan
membuat prosedur emergency. APD yang digunakan antara lain coverall, safety shoes, safety
helmet, safety gloves, safety goggles, airline, masker cartridge 6006, masker N95, earplug dan
body harness.