dc.description.abstract | PT PJB UBJOM Pacitan merupakan badan usaha milik negara yang harus melayani masyarakat yang memiliki visi yaitu untuk menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrikIndonesia yang terkemuka dengan standar kelas dunia dan misinya yaitu untuk memproduksi tenaga listrik yang handal dan berdaya saing, meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi tata kelola pembangkitan dan sinergi bersama business partner dengan metode best practice dan ramah lingkungan, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia yang mempunyai kompetisi teknik dan manajerial yang unggul serta berwawasan bisnis. Studi ini bertujuan untuk mengkaji emisi dari pemanfaatan bahan bakar alternatif dalam kegiatan co-firing
di pembangkit listrik tenaga uap di PT PJB UBJOM Pacitan Jawa Timur Asia Tenggara. Bahan bakar yang digunakan dalam co-firing adalah biomassa berupa sawdust yang diperoleh dari aktivitas penduduk setempat, hutan tanaman energi, dan dari pabrik sekitar PT PJB UBJOM Pacitan. Keputusan presidensi G20 membahas tentang tiga prioritas yang dibahas secara paralel,
yaitu mendukung pemulihan yang berkelanjutan, peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim, dan peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim. Pembahasan G20 mengenai transisi energi dapat menjadi kunci bagi PT PJB UBJOM Pacitan untuk mengurangi emisi. Tiga pilar transisi itu dapat memberikan solusi seperti mendukung pemulihan ekonomi global dari pandemic, mempercepat kemajuan transisi menuju sistem energi yang lebih bersih, mendorong tercapainya akses energi modern yang terjangkau, handal, dan berkelanjutan dalam upaya menekan emisi global serta meningkatkan ketahanan energi untuk mitigasi berbagai risiko. Pengaruh co-firing terhadap udara adalah dapat mengurangi emisi karbon dan peningkatan bauran energi baru terbarukan. Pemanfatatan biomassa secara bertahap dalam co-firing akan mengurangi pemanfaatan batubara dan biomassa berbasis kayu akan berperan dalam transisi energi pada PLTU. Dengan penerapan co-firing terjadi penurunan parameter yang memicu terjadinya pencemaran iklim, parameter tersebut antara lain NOx, PM, dan SO2. | en_US |