Perbedaan Diplomasi Publik Korea Selatan Ke Indonesia Pada Masa Pemerintahan Lee Myung Bak Dan Moon Jae In
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk membahas perbedaan strategi diplomasi publik Korea
Selatan ke Indonesia pada masa pemerintahan Lee Myung Bak dan Moon Jae In.
Kedua masa pemerintahan ini sama-sama memiliki tingkat keberhasilan dalam
diplomasi publik Korea Selatan ke Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Namun, keduanya merupakan presiden yang berbeda dengan latar belakang
berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini akan mempelajari lebih jauh komparasi dari
strategi diplomasi publik yang dilakukan oleh keduanya dengan konsep diplomasi
publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang akan mendapatkan
hasil akhir berupa penjelasan analisis deskriptif. Penelitian ini menemukan hasil
bahwa dua masa pemerintahan ini melakukan keempat dimensi diplomasi publik
yaitu Listening, cultural diplomacy, exchange dan international broadcasting.
Perbedaan diplomasi publik Korea Selatan ke Indonesia pada dua masa
pemerintahan ini ada di tiga aspek yaitu instrumen, agen, dan media. Pada masa
pemerintahan Lee Myung Bak, agen yang mendominasi adalah KCC dengan
objektif keseluruhan adalah menyebarluaskan budaya Korea. Pada masa
pemerintahan Moon Jae In, agen KCC masih mendominasi tetapi sudah melibatkan
aktor non-negara dengan keseluruhan adalah objektif mempromosikan kemitraan
publik-swasta. Instrumen utama diplomasi publik dua masa pemerintahan ini
adalah Korean Wave, perbedaannya terletak pada produk Korean Wave yang paling
banyak disebarkan. Media yang paling banyak digunakan pada masa pemerintahan
Lee Myung Bak adalah televisi, tetapi pada masa Moon Jae In adalah media sosial
dan internet.