• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KERJA SAMA INDONESIA-KOREA SELATAN DALAM PEMBANGUNAN DESA MELALUI PROGRAM SAEMAUL UNDONG (STUDI KASUS DESA SUMBERMULYO, BANTUL)

    Thumbnail
    View/Open
    RADIKA AYU AGUSTIANA_106216060_LAPORAN TA.pdf (1.800Mb)
    Date
    2020-02-14
    Author
    Agustiana, Radika Ayu
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Korea Selatan merupakan salah satu negara yang bertransformasi dari negara penerima donor menjadi negara pemberi donor. Hal ini bermula pada masa pemerintahan presiden Park Chung Hee tahun 1970an yang membuat suatu kebijakan karena kondisi pedesaan mengalami kesenjangan dibandingkan dengan daerah perkotaan. Kebijakan tersebut berupa program kerja yang dikenal dengan program Saemaul Undong. Bertujuan untuk dapat mengatasi permasalahan perekonomian di pedesaan yang tertinggal serta mengalami kesulitan dalam mengatasi kemiskinan. Saemaul Undong memiliki tiga prinsip utama yaitu diligence, self-help, dan cooperation. Keberhasilan Korea Selatan dalam penerapan program ini membuat negaranya berani untuk memperkenalkan Saemaul Undong kepada dunia internasional bahwa program tersebut dapat diterapkan di negara berkembang. Salah satu negara yang ikut menerapkan program ini adalah Indonesia. Pada tahun 2015, Indonesia dan Korea Selatan menandatangani MoU kerja sama program Saemaul Undong dengan memilih tiga desa di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan satu desa di wilayah Subang. Desa-desa yang terpilih untuk menjadi desa percontohan Saemaul adalah Desa Bleberan, Desa Ponjong, desa Sumbermulyo yang masuk dalam wilayah DIY, dan Desa Tanjung Wangi, Subang. Dalam Penelitian ini, studi kasus yang diambil adalah Desa Sumbermulyo karena dalam program yang direncanakan selama lima tahun (2015-2020), hanya berjalan dalam dua tahun (2015-2017). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dalam penerapan Saemaul Undong di Desa Sumbermulyo, masih terdapat perbedaan persepsi antara beberapa pihak yang terlibat. Selain itu, jangka waktu yang terlalu singkat untuk mengubah pola pikir masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan partisipatori untuk menjelaskan policy design, implementation, dan monitoring dalam proses strategi pengentasan kemiskinan. Kata Kunci: Indonesia, Korea Selatan, Pembangunan Desa, Saemaul Undong.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/814
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV