PENETAPAN HARGA POKOK JASA PENYIMPANAN PRODUK DI GUDANG BERPENDINGIN MENGGUNAKAN TIME-DRIVEN ACTIVITY-BASED COSTING (STUDI KASUS: PT GUDANG DINGIN INDONESIA)
Abstract
Penetapan harga pokok jasa layanan menjadi bagian penting dalam suatu aktivitas
bisnis perusahaan jasa. Penetapan harga pokok pada PT Gudang Dingin Indonesia
sebagai perusahaan baru di bidang cold chain membutuhkan rencana jangka
panjang agar bisnisnya terus berkembang. Penetapan tarif saat ini yang diberikan
ke pelanggan belum menggambarkan keseluruhan biaya yang perlu dikeluarkan.
Hal tersebut berkaitan dengan penetapan harga pokok jasa milik Gudings yang
belum terbentuk sesuai dengan spesifikasi layanan juga penetapan harga pokoknya
masih menggunakan berat aktual produk yang mana umumnya biaya penyimpanan
dihitung dalam volume. Oleh karena itu, dilakukan penelitian terhadap layanan
penyimpana Gudings dengan tujuan memberikan usulan harga pokok jasa
penyimpanan dengan mengimplementasikan metode time-driven activity-based
costing berdasarkan aktivitas dan sumber daya yang digunakan dengan menghitung
waktu yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan layanan serta penetapan
harga pokok berdasarkan volume kubikasi. Hasil perhitungan menggunakan
metode Time-driven Activity-based Costing pada dua jenis layanan penyimpanan
yang ditawarkan oleh Gudings yaitu layanan hanya simpan dan layanan fulfillment
menghasilkan harga pokok jasa pada layanan hanya simpan dengan formula
(55,624x /cbm + 10,624xy /cbm per hari) untuk produk yang disimpan di freezer
dan (55,624x /cbm + 4,943xy /cbm per hari) untuk produk yang disimpan di cold
storage. Sedangkan untuk layanan penyimpanan fulfillment harga pokok jasa
dengan formula (112,815x /cbm + 16,994xy /cbm per hari) untuk produk disimpan
di freezer dan (122,815x /cbm + 7,908xy /cbm per hari) untuk produk yang
disimpan di cold storage. Harga pokok yang dihasilkan berdasarkan penelitian ini
dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui besaran biaya untuk menghasilkan
jasa penyimpanan.