Show simple item record

dc.contributor.authorAbdul Rozak, Fath Muhammad
dc.date.accessioned2023-03-10T09:32:17Z
dc.date.available2023-03-10T09:32:17Z
dc.date.issued2022-11-07
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/8190
dc.descriptionRisiko pasti muncul disegala aspek kegiatan, salah satunya pada proses bisnis yang dimana hal tersebut memerlukan adanya manajemen risiko rantai pasok guna mengendalikan risiko rantai pasok yang dapat muncul dengan mengkolaborasikan antara sesame hubungan rantai pasok dengan maksud agar dapat meningkatkan kontinuitas dan juga keuntungan (Blos, Mohammed, H.M. Wee, & Watanabe, 2009). Jika perusahaan tidak memiliki penanganan risiko yang baik maka nantinya dapat mengancam dan merugikan kelangsungan bisnis yang dimiliki oleh perusahaan, maka dari itu dibutuhkan analisis mengenai risiko yang mungkin muncul agar bisa membantu dalam perbaikan kerja pada perusahaan dan meningkatkan keuntungan serta meminimalkan risiko yang ada. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan agar dapat menganalisis serta mengidentifikasi risiko dengan menggunakan metode House of Risk (HOR). Model HOR adalah pengembangan dari model FMEA dan QFD. FMEA sendiri adalah sebuah metode yang dapat berguna dalam mengidentifikasi potensi kegagalan suatu produk maupun jasa dan mengambil suatu keputusan agar dapat melakukan tindak lanjut dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan risiko kegagalan yang muncul (Gupta dalam Luthfi dan Irawan 2012). Metode House of Risk berfungsi sebagai sarana untuk mengidentifikasi kemungkinan munculnya kejadian risiko, penyebab-penyebab yang memiliki potensi muncul dalam proses bisnis perusahaan serta bagaimana merancang strategi mitigasi yang tepat untuk menghadapi risiko tersebut. Model penyelesaian masalah yang digunakan untuk mengatasi risiko adalah model House of Risk (HOR) yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, menganalasis dan memitigasi risiko yang memiliki potensi muncul pada penelitian ini. Metode House of Risk memiliki 2 tahapan dimana HOR fase 1 berguna dalam pengidentifikasian kejadian risiko dan agen risiko yang kemungkinan memiliki potensi muncul sehingga hasil output perhitungan dan analisis HOR fase 1 adalah pengategorian agen risiko yang ada ke dalam agen risiko prioritas berdasarkan dari nilai Aggregate Risk Potential (ARP). Sedangkan HOR fase 2 berfungsi untuk merancang strategi mitigasi yang digunakan dalam menangani agen risiko prioritas. Hasil output yang telah didapat pada perhitungan dan analisis HOR fase 1 akan berguna sebagai input pada HOR fase 2 (Tubagus, 2021). Pada saat menerapkan metode House of Risk (HOR) dengan mengidentifikasi kejadian risiko yang dilakukan menerapkan model SCOR yang memiliki 5 aktivitas seperti plan, source, make, deliver dan return, akan didapat beberapa kejadian risiko yang mungkin muncul dalam proses kegiatan impor barang pada PT. Mitra Sekawan Ulung guna untuk mengetahui agen risiko yang menjadi pemicu kejadian risiko pada perusahaan. Sehingga nantinya akan muncul strategi mitigasi yang berpotensi untuk mengeliminasi atau meminimalisir munculnya agen risiko prioritas. Dengan adanya metode HOR ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja maupun keuntungan perusahaan serta menangani maupun mengurangi risiko yang akan muncul.en_US
dc.description.abstractPT. Mitra Sekawan Ulung adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa di Indonesia yang menyediakan detail perdagangan lengkap Importir seperti Produk, Harga, kode HS, Pelabuhan dan pemasok. Pada proses bisnis perusahaan tentunya memiliki risiko yang akan dihadapi, manajemen risiko rantai pasok merupakan pengendalian risiko rantai pasok. Tanpa adanya penanganan resiko yang baik maka nantinya akan mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui alur proses impor barang dan dokumen apa saja yang dibutuhkan, selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap risiko impor barang yang dapat muncul pada alur bisnis impor barang, dan setelah dilakukan analisis risiko maka dapat ditentukan mitigasi risiko yang tepat agar dapat diterapkan di PT. Mitra Sekawan Ulung. Untuk dapat mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang mungkin terjadi digunakan metode House of Risk guna mengidentifikasi kejadian risiko yang akan terjadi, penyebab apa saja yang berpotensi timbul dalam proses bisnis perusahaan, dan bagaimana perancangan strategi mitigasi atas risiko tersebut. Metode House of Risk terbagi menjadi 2 tahap, HOR fase 1 & fase 2. Setelah menggunakan metode House of Risk dapat diidentifikasi bahwa terdapat 15 agen risiko yang menjadi penyebab terjadinya suatu kejadian risiko pada perusahaan dan terdapat 8 agen risiko prioritas yang berguna menjadi output HOR fase 1 yang diperoleh melalui analisis parreto dan akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun aksi mitigasi risiko. Berdasarkan strategi mitigasi yang dilakukan terhadap 8 agen risiko prioritas pada perhitungan HOR fase 2, didapat 9 aksi mitigasi yang dapat diterapkan kepada perusahaan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleANALISIS RISIKO IMPOR BARANG PADA PT MITRA SEKAWAN ULUNG JAKARTA MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR)en_US
dc.title.alternativeRISK ANALYSIS OF IMPORTED GOODS AT PT MITRA SEKAWAN ULUNG JAKARTA USING HOUSE OF RISK (HOR) METHODen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record