dc.contributor.author | Kate Pongtuluran, Tasya Odelia | |
dc.date.accessioned | 2023-03-14T13:02:09Z | |
dc.date.available | 2023-03-14T13:02:09Z | |
dc.date.issued | 2023-03-14 | |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/8261 | |
dc.description | Oksida Nikel merupakan bahan semikonduktor yang banyak dimanfaatkan saat ini, terutama dalam pengaplikasian pada photocurrent, yang salah satunya adalah photodetector. Pada penelitian dan pengujian Tugas Akhir ini, bahan semikonduktor utama yang digunakan adalah NiNH (Nickel (II) Nitrate Hexahydrate) dan HMTA (Hexamethyletetramine) dengan variasi rasio prekursor pada setiap sample dengan kaca sebagai substrat utamanya. Penumbuhan lapis bibit (seed layer) juga di gunakan pada penelitian ini,yang ditumbuhkan sebelum melalui proses sintesis hidrotermal dengan menggunakan variasi konsentrasi seed layer pada material. Karakterisasi material untuk mendapatkan cakupan dan transmitansi pada material yang dikarakterisasi menggunakan digital microscope, UV-Vis dan SEM pada sample yang ada. Setelah melalui proses karakterisasi material, sample dipilih yang terbaik dan kemudian dilanjutkan dengan proses fabrikasi devais. Fabrikasi devais di lakukan dengan melakukan pemasangan metal contact terlebih dengan menggunakan metode alloying atau pemanasan selama 15 menit dengan variasi suhu dan metal contact yang berbeda. Dari hasil tersebut, sulit membaca arus yang dimiliki oleh material dengan menggunakan contact silver paste, sehingga arus yang terbaca oleh IV Measurement cenderung bernilai kecil. Hal ini juga kemudian berdampak pada pengujian respon cahaya pada material yang cenderung acak dan tidak beraturan | en_US |
dc.description.abstract | Oksida Nikel merupakan bahan semikonduktor yang banyak dimanfaatkan saat ini, terutama dalam pengaplikasian pada photocurrent, yang salah satunya adalah photodetector. Pada penelitian dan pengujian Tugas Akhir ini, bahan semikonduktor utama yang digunakan adalah NiNH (Nickel (II) Nitrate Hexahydrate) dan HMTA (Hexamethyletetramine) dengan variasi rasio prekursor pada setiap sample dengan kaca sebagai substrat utamanya. Penumbuhan lapis bibit (seed layer) juga di gunakan pada penelitian ini,yang ditumbuhkan sebelum melalui proses sintesis hidrotermal dengan menggunakan variasi konsentrasi seed layer pada material. Karakterisasi material untuk mendapatkan cakupan dan transmitansi pada material yang dikarakterisasi menggunakan digital microscope, UV-Vis dan SEM pada sample yang ada. Setelah melalui proses karakterisasi material, sample dipilih yang terbaik dan kemudian dilanjutkan dengan proses fabrikasi devais. Fabrikasi devais di lakukan dengan melakukan pemasangan metal contact terlebih dengan menggunakan metode alloying atau pemanasan selama 15 menit dengan variasi suhu dan metal contact yang berbeda. Dari hasil tersebut, sulit membaca arus yang dimiliki oleh material dengan menggunakan contact silver paste, sehingga arus yang terbaca oleh IV Measurement cenderung bernilai kecil. Hal ini juga kemudian berdampak pada pengujian respon cahaya pada material yang cenderung acak dan tidak beraturan. | en_US |
dc.subject | nickel oxide, seed layer, sintesis hidrotermal, fotodetektor, metal contact | en_US |
dc.title | Sintesis Oksida Nikel (NiO) dengan Metode Hidrotermal dan Seed Layer untuk Implementasi Fotodetektor | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |