Penentuan Prioritas Penghematan dari Audit Energi Pada Gedung Griya Legita dan Rektorat Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Promethee di Universitas Pertamina

Abstract

Mengingat kebutuhan listrik yang sangat tinggi yang akan berdampak pada meningkatnya penggunaan energi fosil, mengingat tengah terjadi krisis iklim dan krisis energi yang berdampak buruk terhadap lingkungan dan perekonomian, sehingga keseimbangan pasokan energi global perlu dipertahankan. Pada penelitian ini mengenai penentuan prioritas penghematan dari audit energi pada gedung griya legita dan rektorat di Univesitas Pertamina. Sehingga Universitas Pertamina sebagai lembaga pendidikan yang berfokus pada bisnis energi tentunya diperlukan manajemen energi yang baik melalui audit atau evaluasi energi. Hasil audit energi akan menghasilkan sebuah rekomendasi alternatif penghematan energi yang akan mempertimbangkan prinsip konservasi energi. Terdapat proses yang mendasar dalam melakukan audit energi yaitu mengetahui Intensitas Konsumsi Energi (IKE). Melalui audit yang dilakukan pada gedung griya legita diperoleh IKE sebesar 11.90 kWh/m2/bulan dan gedung rektorat sebesar 12.93 kWh/m2/bulan. Merujuk pada standar SNI nilai IKE gedung griya legita masuk dalam kategori efisien dan gedung rektorat masuk dalam kategori cukup efisien. Selanjutnya dilanjutkan dengan mengetahui profil penggunaan energi melalui observasi, perhitungan dan pengukuran pada tiap ruangan yang bersifat essensial. Dari hasil audit energi diperoleh identifikasi peluang hemat energi berupa rekomendasi alternatif yang dapat diterapkan. Melalui seluruh alternatif tersebut dilakukan pembobotan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan dilakukan perankingkan atau penentuan prioritas menggunakan software Visual Promethee. Diperoleh alternatif prioritas 3 (tiga) tertinggi yaitu (1) A7 (Penggunaan Solar Panel), (2) A3 (Perawatan/Penggantian AC dan Lampu), (3) A5 (Penggunaan Gas Hidrokarbon). Dari hasil AHP diperoleh prioritas kriteria terbesar yaitu Efek Jangka Panjang.