ANALISIS UTILITAS DAN PERAMALAN KINERJA AKTIVITAS OPERASIONAL PADA TERMINAL PETIKEMAS IPC

Abstract

Dengan besarnya jumlah arus barang perdagangan yang bergerak di dalam negeri, Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia dan juga TPK IPC 2 Domestik sebagai salah satu terminal peti kemas berkontribusi dalam kelangsungan proses perdagangan domestik sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap kinerja operasional dari TPK IPC 2 Domestik. Dengan itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana TPK IPC 2 Domestik dalam melakukan aktivitas operasional yang dilihat berdasarkan jumlah throughput peti kemas domestik, serta indikator utilitasnya yang berupa tingkat penggunaan dermaga (BOR) dan tingkat penggunaan container yard (YOR). Data pada penelitian ini menggunakan data historis dari data throughput peti kemas, BOR, dan YOR yaitu pada bulan Januari 2018 hingga Desember 2022. Kemudian, data ini akan dilakukan peramalan untuk 5 tahun kedepan (2023-2027) dengan tujuan untuk melakukan penilaian terhadap penggunaan dermaga dan container yard pada proses operasional TPK IPC 2 Domestik menggunakan metode Exponential Smoothing dengan bantuan software Eviews 10. Berdasarkan hasil perhitungan data historis 2018-2022, dapat diketahui jumlah throughput peti kemas tahunan nilainya selalu melebihi target awal yang sudah ditentukan sedangkan untuk hasil nilai BOR (< 60%) dan YOR (<65%) data historis sudah dinilai memiliki kinerja yang cukup baik. Untuk hasil perhitungan pada peramalan kinerja aktivitas operasional TPK IPC 2 Domestik untuk lima tahun mendatang (2023 – 2027) yaitu hasilnya didapatkan bahwa jumlah throughput peti kemas domestik kurang lebih sama seperti hasil data eksisting, selanjutnya hasil tingkat penggunaan dermaga (BOR) dan penggunaan container yard (YOR) juga sudah nilai memiliki kinerja yang cukup baik juga berdasarkan standar kinerja yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. Adapun rancangan strategi yang telah dibuat untuk diusulkan dalam menjaga kinerja operasional TPK IPC 2 Domestik agar tetap optimal dengan bantuan analisis SWOT yang menghasilkan sebanyak 8 rancangan strategi alternatif lalu diambil 2 strategi alternatif terpilih untuk dijadikan strategi prioritas.