PENERAPAN SOFT POWER CINA MELALUI DIPLOMASI VAKSIN DI ASIA TENGGARA PADA TAHUN 2020-2021
Abstract
Fokus dunia pada abad ke-21 mulai teralihkan dengan hadirnya kebangkitan Cina yang menjadi tantangan baru bagi hegemoni dunia, yaitu Amerika Serikat. Cina dinilai memiliki manuver geoekonomi yang sangat baik, terutama dalam kawasan Asia Tenggara. Salah satu cara yang dilakukan Cina dalam membentuk tatanan politik baru yaitu dengan menjalankan “Diplomasi Vaksin”. Sejak adanya pandemi Covid-19 Cina sibuk menawarkan produk vaksin nya ke seluruh penjuru dunia dalam bentuk sumbangan ataupun pinjaman untuk membeli vaksin tersebut. Strategi ini dijalankan sebagai salah satu bentuk kepedulian Cina dalam mengatasi Covid-19 dan juga ekspansi dalam memperluas pengaruhnya dalam meningkatkan citra positif negaranya. Melalui metode penelitian kualitatif dengan teknik kepustakaan (library research) dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, artikel, dan internet, dengan didukung oleh konsep diplomasi vaksin dan konsep soft power yang akan diimplementasikan melalui diplomasi vaksin Cina di Asia Tenggara melalui soft power (3B). Konsep soft power setidaknya harus mengandung nilai yang memiliki daya Tarik tersendiri, yakni (3B) beauty (keindahan), brilliance (kecemerlangan), benignity (kedermawanan). Penelitian ini menjelaskan bagaimana implementasi Soft Power Cina melalui Diplomasi Vaksin di Asia Tenggara. Dari segi beauty (keindahan) merujuk pada adanya hal-hal menarik yang dapat ditunjukkan kepada pihak lain melalui visi dan misi ideal yang menjadi identitas dari pihak tertentu. Sementara itu dari segi brilliance (kecemerlangan) merujuk pada hasil kinerja yang telah dicapai suatu negara dalam melakukan sesuatu, sehingga negara lain mengapresiasi keberhasilan kinerja tersebut dan menggunakannya sebagai model untuk upaya pembangunan nasional. Selanjutnya dari segi benignity (kedermawanan) merujuk pada sikap baik terhadap orang lain dengan mengutamakan nilai sopan santun saat melakukan sesuatu. Kehadiran satu pihak yang bersahabat terhadap pihak lain dapat menciptakan perspektif baik yang membuat pihak lain percaya dan timbulnya kerja sama diantara negara tersebut.