dc.description.abstract | Keadaan darurat kesehatan global yang dikenal sebagai pandemi dinyatakan oleh World Health Organization (WHO) pada Maret 2020 akibat munculnya virus baru yang menular yang disebut Coronavirus disease-19 (COVID-19). Pembatasan mobilitas individu diterapkan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Pembatasan mobilitas selama pandemi memicu perubahan besar dalam perilaku aktivitas dan perjalanan individu yang akan memengaruhi pola perjalanan individu pada masa new normal. Kondisi built environment juga dinilai dapat memengaruhi pola perjalanan individu pada masa new normal. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi korelasi perubahan perilaku di dua fase COVID-19 dan kondisi built environment terhadap pola perjalanan kerja dan rekreasi selama new normal menggunakan Exploratory Factor Analysis (EFA), analisis deskriptif, dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat aktivitas online yang tinggi serta tempat tinggal yang jauh dari pusat kota memberikan pengaruh terhadap frekuensi perjalanan menjadi lebih rendah. Selanjutnya, pada periode awal pandemi COVID-19, perilaku perjalanan harian, perilaku aktivitas sosial, perilaku aktivitas online, dan kondisi built environment memiliki korelasi yang signifikan terhadap pola perjalanan kerja dan rekreasi individu. Sedangkan pada periode penyebaran varian Delta, variabel yang memiliki korelasi yang signifikan terhadap pola perjalanan kerja dan rekreasi individu adalah perilaku aktivitas sosial, perilaku aktivitas online, dan kondisi built environment. | en_US |