PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ALKALISASI TERHADAP SIFAT DAN KEKUATAN MEKANIK KOMPOSIT SERAT DAUN NANAS BERMATRIKS EPOKSI
Abstract
Komposit merupakan bahan yang sudah tidak asing lagi untuk digunakan pada sektor industri seperti penerbangan, otomotif hingga peralatan medis. Namun masih banyak yang menggunakan serat sintetis yang tidak ramah lingkungan sehingga dapat menyebabkan penumpukan sampah di lingkungan. Struktur utama dari komposit ada dua yakni: matriks sebagai pengisi dan reinforcement sebagai penguat. Penelitian yang dilakukan kali ini menggunakan serat alami sebagai alternatif dari serat sintetis yakni serat daun nanas sebagai reinforcement pada komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan mekanik komposit yang sudah diberi perlakuan alkali dengan uji tarik, lalu melakukan karakterisasi komposit melalui uji fourier transform infrared (FTIR) dan scanning electron microscopy (SEM). Pembuatan spesimen uji dilakukan dengan metode hand lay-up. Sebelum spesimen dibuat, serat daun nanas diberi perlakuan alkali dengan dua jenis alkali yakni NaOH dan KOH dengan variasi konsentrasi masing-masing sebesar 3 wt%, 5 wt%, 7 wt% dan 10 wt%. Pembuatan spesimen dilakukan dengan mengunakan resin epoxy yang memiliki perbandingan 3:1 dengan hardener. Dengan fraksi massa serat yang digunakan sebesar 4 wt%. Setelah dilakukan pengujian, pada pengujian FTIR serat ditemukan bahwa kadar lignin dan hemiselulosa pada serat daun nanas yang diberi perlakuan alkali menghilang sehingga dapat meningkatkan kekuatan mekanik komposit. Pada uji tarik serat daun nanas dengan konsentrasi perendaman alkali NaOH dan KOH sebesar 7 wt% memiliki nilai kekuatan tarik dan modulus Young yang paling tinggi. Pengamatan SEM yang dilakukan juga menunjukkan bahwa serat yang telah diberi perlakuan memiliki permukaan yang terlihat lebih kasar dan memiliki ikatan yang baik dengan resin.