dc.description.abstract | Gunung Merapi merupakan gunung api paling aktif di Indonesia dan masuk ke dalam daftar gunung api aktif dengan tingkat resiko tinggi di dunia. Hal ini membuat perencanaan logistik pasca bencana di area Gunung Merapi perlu diperhatikan dan direncanakan dengan baik untuk menjamin kecepatan pemulihan dari dampak bencana erupsi yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model simulasi berbasis agen untuk pemetaan lokasi pasca bencana erupsi Gunung Merapi menggunakan rute kombinasi kendaraan darat dan drone. Selain itu, penelitian ini juga melakukan pengembangan skenario dengan parameter-parameter berupa kerusakan fasilitas jembatan berdasarkan Kawasan Rawan Bencana (KRB) serta lokasi depot. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai proses pemetaan lokasi pasca bencana berserta dampak-dampak yang mungkin terjadi berdasarkan pengembangan skenario tersebut. Melalui penelitian ini didapatkan informasi bahwa kerusakan fasilitas jembatan serta lokasi depot memiliki pengaruh terhadap lama waktu proses pemetaan lokasi pasca bencana. Selain itu, didapatkan pula informasi bahwa depot terbaik berdasarkan total processing time untuk kondisi dimana tidak terjadi kerusakan fasilitas jembatan, terjadi kerusakan fasilitas jembatan pada KRB III, serta terjadi kerusakan fasilitas jembatan pada KRB II & KRB III, secara berturut adalah Depot 7, Depot 3, dan Depot 7 dengan masing-masing nilai total processing time selama 966,824; 1081,844; dan 1029.453 menit. | en_US |